Page 2 of 6
Posted: 02 Mar 2007, 14:54
by iwan21
Wah wah wah, salut buat pakde Dja'i yg elmunya masih paten,,.....saya aja yg tukang radio udah enggak apal masalah perfilteran..( Chebisev, Tee, Phi hik hik..paling2 inget cuman bpf, lpf, bsf ajah) hik..
Posted: 02 Mar 2007, 15:04
by Q-roen
Hmmmm. rasanya seperti kuliah di universitas aeromodelling, hebat4. Saya selalu mengikuti penjelasan yang ditulis oleh para suhu disini. dan saya merasa mendapatkan pengetahuan yg sangat berharga disini (diforum ini). bravo untuk para suhu disini (p. Dja`i, P. Reva, P. Iwan21, P. Wind Rider dan semua yang dengan ikhlas mau berbagi ilmu dan pengetahuannya disini. Thx.
Posted: 02 Mar 2007, 18:51
by tomee
om...saya pernah baca di salah satu manual TX, kalo nyalain radio TX kudu musti manjangin antena dulu...
kalo pas nge-tune, nyalain radio dg antena posisi terpendek gapapa tuh??
mohon elmunya...
Posted: 02 Mar 2007, 19:46
by sudjai sarmo
Radio transmitter apapun pada saat dipakai maupun di tune Antenna harus tetap ditarik sepanjang mungkin karena pada saat dioperasikan Standing Wave Ratio ( SWR ) harus mendekati 1,dengan demikian maka spurious frequency dapat ditekan seminimal mungkin. Bila Anda menghidupkan Radio dengan tanpa menarik Antenna maka Final Transistor radio tersebut akan panas sekali yang disebabkan turunya efisiensi atau randemen yang mana dari perkalian voltase kali arus kali efisiensi maka selisihnya akan diubah jadi panas dan kemungkinan bisa rusak diakibatkan Reaktansi dari Antenna berubah nilainya atau final dalam kondisi Un Tune. TX yang kita pakai bila tune nya Match maka pemakaian arusnya akan lebih rendah karena efisiensinya cukup tinggi,pada umumnya final TX remote control dikerjakan dengan class C yang mempunyai efisiensi sekitar 70%. Kecuali Anda mau ngetune receivernya itu bisa Anda lakukan dengan memendekan TX antenna untuk mensimulasikan seakan akan jarak TX dan RX sudah cukup jauh,itupun harus dalam waktu sesingkat mungkin untuk menghindari rusaknya transistor final. Selamat terbang.
Posted: 03 Mar 2007, 15:02
by sudjai sarmo
@ Reva: betul kalau stick Futaba tidak selembut JR tapi setidak tidak agak mendekati lah Futaba saya komponen stik tak bongkar habis lalu sumua yang bergesekan dihaluskan lagi dan diberi Grease (Pelumas ) hasilnya lumayan jauh ketimbang aslinya, tapi saya tak menyarankan rekan2 untuk ikutan membongkar radionya.
@ tomcat3de : untuk JR9X II tanpa servo sudah full sintesizer Anda bisa hubungi Bung Reva. Kelebihan lain dari JR dia punya display lebih besar, settingan lebih detil,bisa untuk 30 pesawat/heli. Sayangnya saya sudah duluan punya Futaba 9CHP baru JR9X II nongol. Mudahan saya minta duit Sapi dikasi jadi bisa beli JR, ha ha ha ..................sapi hanya tau rumput mau dimintai duit, he he he..................
Posted: 06 Mar 2007, 17:15
by sudjai sarmo
@ Reva:
Saya beli modul sintesizer 72MHz karena punya receiver Hitec Micro 555 Dual Convertion dua unit, tempo hari saya coba dengan TX punya kawan kok nggak mau, penasaran saya padahal barangnya baru. JR punya Mr.Wawan hanya untuk Simulator saja, untuk nerbangkan pesawat dia pakai Sanwa RD 8000. Koleksi pesawat dia banyak juga, yang engine saja dia punya 6 unit. Belum yang Electrik banyak lagi.