Heli TZ 50
Posted: 24 Mar 2007, 23:24
Salam...
Ini sedikit tulisan bebas yang mungkin bisa dianggap review atau juga cuma sekedar narasi tentang membangun heli pertama ku, benar benar pertama.
sebelum membeli heli ini sebenarnya banyak pertimbangan yang muncul untuk memulai dari heli 4 ch atau pun dari heli 6 ch dengan spesifikasi elektrik dan lebih nudah dalam penyetingan dengan pembelian paket RTF, seperti falcon 3D atau semacamnya.
tapi ketertarikan saya dengan aeromodelling justru dari mempersiapkan sendiri semua hal berkaitan dengan benda terbang (pesawat) kita. menghabiskan waktu untuk membangun adalah sebuah kenikmatan sendiri menurut saya, maka dengan alasan ini dan alasan kepuasan memilih karakter terbang heli engine yang lebih besar dan berat juga kompleks, saya memilih TZ sebagai heli pertama yang saya bangun.
Tz menjadi pilihan saya karena alasan paling ekonomis, dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai temuan dari review produk ini di beberapa forum heli tetangga, tapi semangat lebih dominan, jadi apapun orang bilang boleh aja, yang penting keinginan buat membangun heli sendiri harus dimulai, sekarang! (he, he semangat 45!)
heli saya pesan dari jogja, dan salam beberapa hari datang dengan box yang buat oran pertama kali liat box heli kelas 50 lang sung bereaksi dengan wuih....
Tapi sayang saat itu belum ada kamera buat dokumentasiin. nah setelah beberapa malam berkutat dengan frame dan mainshaft yang udah terpasang, tail rotor dan tail boom asesmbled maka beginilah heli ini setelah rotor hub dan bladeholder metal terpasang. btw 2 part metal ini saya beli terpisah dengan kitnya.
saat mulai menunggu bebrapa komponen lain yang saya pesan dari bandung (engine), saya melihat mufler bawaan heli ini masih dengan pori pori proses cor yang membuat risi ngeliatnya, jadi daripada nganggur dan biar enak dilihat ahirnya mufler standar saya poles. ini mufler sebelum dipoles.
ini setelah seharian memoles mufler dengan minigrinder dan beberapa tahap amplas, 240, 400,600,dan 1200,
ini setelah dipoles ahir dengan autosol dan siap dipasang setelah engine datang
oh iya engine yang saya pakai memang bukan khusus untuk heli, saya pakai TT 46 untuk plane, setelah berdiskusi via dunia maya kesimpulannya OK aja pake TT 46 karena powernya juga cukup gede buat heli dan bisa dipacu di RPM tinggi layaknya engine khusus heli, asal ga dipaksa untuk running terlalu lama dan dijaga jangan sampe overheat. saya pikir buat pemula yang baru belajar nerbangin heli, ga bakal bisa berbuat banyak manuver, jadi kayaknya engine ini ga bakal terforsir sampe batas kemampuannya. dengan masih deg degan sampe sekarang, ahirnya TT 46 datang juga, n gak tau entar bakal gimana waktu first flight. kemarin waktu masang engine ada masalah dengan clutch yang friksi ama clutch bell nya, tapi beres setelah seharian nyari masalahnya, ternyata posisi clutch bell di starter shaft harus dinaikkan 1 mm, jadi bikin "goresan" baru naik 1 mm dari tempat "E-clip" untuk ngunci clutch bell, jadi "E-clip" naik 1mm dan alhamdulilah beres sampe saat ini.
terahir, saya pake auto start buat start engine, ada beberapa penyesuaian dengan membuat dudukan switch nya, karena autostart ga punya dudukan buat TZ, hari ini dudukan itu udah terpasang dengan rapi. tapi sementara gambar yang ada foto setelah merapikan kabel kabelnya dulu, belum ada kamera buat ngambil gambar bentuk dan letak dudukan baru tersebut.
dan gyro saya pakai Piezo gyro jr g450
ini canopy pengecatan kedua, dan kasaaarr... selalu ga puas kalau yang ngerjain orang lain (tukang air brush)
nah sekarang tinggal hunting servo2 3001 standar aja.... pemula gitu he,he,he,,,
(segini dulu rev nya bersambung.......)
buat om om senior, kalu ada kritik dan saran saya persilahkan...

Ini sedikit tulisan bebas yang mungkin bisa dianggap review atau juga cuma sekedar narasi tentang membangun heli pertama ku, benar benar pertama.
sebelum membeli heli ini sebenarnya banyak pertimbangan yang muncul untuk memulai dari heli 4 ch atau pun dari heli 6 ch dengan spesifikasi elektrik dan lebih nudah dalam penyetingan dengan pembelian paket RTF, seperti falcon 3D atau semacamnya.
tapi ketertarikan saya dengan aeromodelling justru dari mempersiapkan sendiri semua hal berkaitan dengan benda terbang (pesawat) kita. menghabiskan waktu untuk membangun adalah sebuah kenikmatan sendiri menurut saya, maka dengan alasan ini dan alasan kepuasan memilih karakter terbang heli engine yang lebih besar dan berat juga kompleks, saya memilih TZ sebagai heli pertama yang saya bangun.
Tz menjadi pilihan saya karena alasan paling ekonomis, dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai temuan dari review produk ini di beberapa forum heli tetangga, tapi semangat lebih dominan, jadi apapun orang bilang boleh aja, yang penting keinginan buat membangun heli sendiri harus dimulai, sekarang! (he, he semangat 45!)
heli saya pesan dari jogja, dan salam beberapa hari datang dengan box yang buat oran pertama kali liat box heli kelas 50 lang sung bereaksi dengan wuih....
Tapi sayang saat itu belum ada kamera buat dokumentasiin. nah setelah beberapa malam berkutat dengan frame dan mainshaft yang udah terpasang, tail rotor dan tail boom asesmbled maka beginilah heli ini setelah rotor hub dan bladeholder metal terpasang. btw 2 part metal ini saya beli terpisah dengan kitnya.
saat mulai menunggu bebrapa komponen lain yang saya pesan dari bandung (engine), saya melihat mufler bawaan heli ini masih dengan pori pori proses cor yang membuat risi ngeliatnya, jadi daripada nganggur dan biar enak dilihat ahirnya mufler standar saya poles. ini mufler sebelum dipoles.
ini setelah seharian memoles mufler dengan minigrinder dan beberapa tahap amplas, 240, 400,600,dan 1200,
ini setelah dipoles ahir dengan autosol dan siap dipasang setelah engine datang
oh iya engine yang saya pakai memang bukan khusus untuk heli, saya pakai TT 46 untuk plane, setelah berdiskusi via dunia maya kesimpulannya OK aja pake TT 46 karena powernya juga cukup gede buat heli dan bisa dipacu di RPM tinggi layaknya engine khusus heli, asal ga dipaksa untuk running terlalu lama dan dijaga jangan sampe overheat. saya pikir buat pemula yang baru belajar nerbangin heli, ga bakal bisa berbuat banyak manuver, jadi kayaknya engine ini ga bakal terforsir sampe batas kemampuannya. dengan masih deg degan sampe sekarang, ahirnya TT 46 datang juga, n gak tau entar bakal gimana waktu first flight. kemarin waktu masang engine ada masalah dengan clutch yang friksi ama clutch bell nya, tapi beres setelah seharian nyari masalahnya, ternyata posisi clutch bell di starter shaft harus dinaikkan 1 mm, jadi bikin "goresan" baru naik 1 mm dari tempat "E-clip" untuk ngunci clutch bell, jadi "E-clip" naik 1mm dan alhamdulilah beres sampe saat ini.
terahir, saya pake auto start buat start engine, ada beberapa penyesuaian dengan membuat dudukan switch nya, karena autostart ga punya dudukan buat TZ, hari ini dudukan itu udah terpasang dengan rapi. tapi sementara gambar yang ada foto setelah merapikan kabel kabelnya dulu, belum ada kamera buat ngambil gambar bentuk dan letak dudukan baru tersebut.
dan gyro saya pakai Piezo gyro jr g450
ini canopy pengecatan kedua, dan kasaaarr... selalu ga puas kalau yang ngerjain orang lain (tukang air brush)
nah sekarang tinggal hunting servo2 3001 standar aja.... pemula gitu he,he,he,,,
(segini dulu rev nya bersambung.......)
buat om om senior, kalu ada kritik dan saran saya persilahkan...
