Kisahnya ada disini :
Kisah Pemboman Semarang, Salatiga dan Ambarawa pada tgl 29 Juli 1947, dari Pangkalan Udara Maguwo di Jogjakarta .
Dg pesawat seadanya peninggalan balatentara Dai Nippon, para Kadet Penerbang dari Sekolah Penerbang yang didirikan 15 November 1945 dengan Komandan Komodor Muda Udara Agustinus Adisucipto melakukan persiapan misi terhadap sasaran yg sudah ditentukan.
Pesawat yg disiapkan :
1. Churen ( gak nemu nama aslinya)]
2. Mitsubishi Ki-51 Guntei "Sonya"
3. Nakajima Ki-43 Hayabusa "Oscar"
Karena saya akan coba buat si Hayabusa, maka cerita akn difokuskan ke Hayabusa aja.
Menurut data, Nakajima Ki-43 Hayabusa adalah pesawat yg paling banyak digunakan oleh balatentara Nippon pada PD-2.
Jika dibandingkan dg Mitsubishi A6M Zero, Hayabusa mempunyai kemampuan manuver yg lebih tinggi walau ada kelemahanya yaitu tidak dilengkapi dg lapisan baja pelindung pilot dan juga top speed yg lebih rendah dari Zero.
spasifikasi :
Type: Single-seat interceptor and (IIa onwards) fighter-bomber
Origin: Nakajima
Allied Code Name: Oscar
First Flight: January 1939
Service Delivery: March 1941
Final Delivery: N/A
Number Produced: 5,751


Kembali ke pokok cerita diatas, walau sudah dipersiapkan utk ikut misi pemboman oleh para teknisi , ternyata Hayabusa tidak bisa ikut ambil bagian karena ada masalah dg sinkronisasi penembakan ( mengingat senapan ada di hidung pesawat maka mesti disiknkronkan dg putaran propeler , kalo kagak maka propeler sendiri akan kena tembak).
ini pesawatnya yg ada di Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta, kadang dibilang Zero karena memang mirip2

