wah itu namanya anomali, tapi mungkin juga karena udara yg masuk kurang banyak oksigennya, secara volume kurang mampat(packed) ...........buktinya needle valve harus di-cekek habis......kalo dingin udara dan carb nya maka jumlah oksigen untuk volume yg sama akan lebih besar, jadi lebih mudah di stater. karena pembakaran intinya akan terjadi pada campuran yang pas.....
secara teori, campuran bahanbakar udara- akan lebih mudah terbakar pada temperatur yang lebih tinggi......karena pergerakan molekulnya lebih aktif dan lebih mudah terurai dari fasa cair ke fasa uap.....(bahan bakar tidak terbakar pada fasa cair tapi fasa uap, oleh karena itu neddle venturi diperlukan untuk vaporize liquid)
Untuk engine glow yg dikonversi ke gasoline,umumnya karburatornya diganti dgn yg didisain untuk gasoline, (mis. walbro) kalau kita tetap menggunakan karburator glow, memang akibatnya mendapatkan setting yg pas jadi sulit,karena engine dgn bb gasoline membutuhkan karburator yg mampu menakar bahan bakar dgn lebih konstan dan presisi dibandingkan karburator milik engine bb methanol... dan jg jgn lupa kadar oli nya harus tetap tinggi seperti pd engine glow umumnya, jika tdk kemungkinan con rod bakal jebol,karena untuk engine glow con rod nya tidak menggunakan bearing...
Ary wrote:Untuk engine glow yg dikonversi ke gasoline,umumnya karburatornya diganti dgn yg didisain untuk gasoline, (mis. walbro) kalau kita tetap menggunakan karburator glow, memang akibatnya mendapatkan setting yg pas jadi sulit,karena engine dgn bb gasoline membutuhkan karburator yg mampu menakar bahan bakar dgn lebih konstan dan presisi dibandingkan karburator milik engine bb methanol... dan jg jgn lupa kadar oli nya harus tetap tinggi seperti pd engine glow umumnya, jika tdk kemungkinan con rod bakal jebol,karena untuk engine glow con rod nya tidak menggunakan bearing...
masuk akal memang... Tapi kalo pake carb Walbro ukurannya udah seperti heatsink mesin glownya? entar nempatin posisi carbnya jadi masalah lagi..
Saya sih gak tau teorinya engine gimana, cuma saya kebetulan melihat dilapangan, pesawat terbang lancar, engine stabil dan tidak ada masalah. Bahkan dicoba loop juga bisa. Suara engine dan asapnya gak beda dengan yang pake metanol, kalau gak diomongin gak akan tau kalau itu pake pertamax. Tenagannya memang tidak kuat-kuat amat (menurut penglihatan saya lho..), sama dengan metanol nitro 5%.
Lha itu oom Charles, ayo diburu temannya itu, terus dgali sampe ketemu elmunya, nah khan kita bisa jadi terbang lagi dengan minimalis, ayooo ooom ini namanya mandatory soale untuk kita bersama nich, he..he... kok maksa sich
Charles wrote:Saya sih gak tau teorinya engine gimana, cuma saya kebetulan melihat dilapangan, pesawat terbang lancar, engine stabil dan tidak ada masalah. Bahkan dicoba loop juga bisa. Suara engine dan asapnya gak beda dengan yang pake metanol, kalau gak diomongin gak akan tau kalau itu pake pertamax. Tenagannya memang tidak kuat-kuat amat (menurut penglihatan saya lho..), sama dengan metanol nitro 5%.
Rekan saya yang satu ini memang menjadi pengamat yang serius. Maklum, sesama minimalis. Saya rasa malah sudah dicontek.
handoyo6299 wrote:Lha itu oom Charles, ayo diburu temannya itu, terus dgali sampe ketemu elmunya, nah khan kita bisa jadi terbang lagi dengan minimalis, ayooo ooom ini namanya mandatory soale untuk kita bersama nich, he..he... kok maksa sich
Doms wrote:kalau dah setara dengan nitro 5% sudah hebat dong om J....
Kenceng dan tenaganya sih ok om Doms. Tapi belum bisa kontan, harus pinter throttle management. Minggu ini akan coba pakai Premium. Laporannya minggu depan, sekalian video kalau ada yang bikinin.