Grage Aeromodelling

Dear all,

Apakah 2 hal tersebut di atas selalu Anda ikuti dgn benar?..Mengingat keduanya merupakan salah satu parameter yg menentukan dr sebuah r/c helicopter 6 ch..yaitu power efficiency..
Bila kita salah mengaplikasikannya..sudah pasti terjadi overload pd ESC yang akan berujung cut -off nya ESC atau yg lebih parah lagi..ESC terbakar...

Silahkan mengungkapkan pendapatnya masing2 dan bagaimana Anda melakukan sett up pd 2 curve tsb di atas...Thead posting ini bukan suatu polling,namun merupakan suatu panduan yg akan sangat berguna bagi kita semua,utamanya para pemula yg mulai melirik heli 6 ch, setelah lulus dr 4 ch...lebih OK lagi bila ditambahkan pengalaman masing2 untuk menambah semakin efficiency nya power plant pada heli electric 6 ch ..

Waktu dan tempat,saya persilahkan...

salam,

Budiman

pada awalnya saya juga bingung ketika ketika harus menentukan
curva throttle dan pitch

karena dulu esc, motor dan battery yg sangat minim power
karena untuk mendapatkan esc yg amperenya besar masih sulit dan mahal
begitu juga motor dan batterynya

sehingga setting yang tidak tepat akan merusak
esc, motor atau battery

namun sekarang semua itu sudah berlalu
dengan kapasitas esc yg besar, serta motor yang sangat kuat
didukung battery yang tangguh

saya tidak ragu2 lagi menentukan seberapa kurva throttle serta pitch
untuk throttle saya pilih flat : 100-100-100
serta pitch maksimum +12 dan -12 derajat
cyclic juga maksimum
pitch :80%
aileron : 80%
elevator : 80%
heli : beam
esc : 45Amper
motor : esky
bat : kong
durasi : 6-10 menit per flight

thoha wrote:pada awalnya saya juga bingung ketika ketika harus menentukan
curva throttle dan pitch

karena dulu esc, motor dan battery yg sangat minim power
karena untuk mendapatkan esc yg amperenya besar masih sulit dan mahal
begitu juga motor dan batterynya

sehingga setting yang tidak tepat akan merusak
esc, motor atau battery

namun sekarang semua itu sudah berlalu
dengan kapasitas esc yg besar, serta motor yang sangat kuat
didukung battery yang tangguh

saya tidak ragu2 lagi menentukan seberapa kurva throttle serta pitch
untuk throttle saya pilih flat : 100-100-100
serta pitch maksimum +12 dan -12 derajat
cyclic juga maksimum
pitch :80%
aileron : 80%
elevator : 80%
heli : beam
esc : 45Amper
motor : esky
bat : kong
durasi : 6-10 menit per flight

Oh ya,Pak...kenapa Throttle curve dipilih yang flat?..

salam,

Budiman

Kalo saya berpendapat untuk throttle curve sedikit banyak dipengaruhi
1. KV mtr yg dipakai
2. ratio gear perbandingan pinion mtr dgn main gear
3. derajat pitch max yg disetting
4. RPM yg terjadi saat pitch 0 deg
5. ESC dan batre yg dipake
6. gaya terbang
Dengan parameter diatas baru ditentukan throttle curve, yg saya alami kuncinya ada di point 4 pd saat ini berapa tarikan arus yg terjadi apakah sesuai dgn ESC yg dipakai atau tdk, kalo masih sesuai dan kira2 untuk lebih safe max arus sekitar 80% dr kapasitas ESC hal ini perlu diperhatikan krn jgn sampai lupa bahwa motor2 demikian sering terjadi transient(lonjakan arus) saat mtr tsb bekerja biasanya peralihan dari low speed ke high speed atau saat terjadi perubahan torsi mtr.....setelah itu baru ditentukan throttle curve apakah mau flat(terbang sport)/linear(terbang normal) atau proporsional sesuai dgn perubahan di pitch curvenya.....

Salam,

Ferry

setting yang saya lakukan sebagai berikut :
1. Throttle curve : 0-45-65-90-100 pada perbandingan 115 main gear : 13 pinion pada motor. Dgn motor standard TT minititan dan esc 40A pada settingan esc : governor helicopter mode active. sayangnya untuk durasi terbang 8 menitan, battery dan esc cenderung panas. saya juga sedang berusaha untuk memperbaiki kondisi ini, tapi ampun dech sulit sekali. Semantara manualnya menyatakan setting seperti itu.
2. pitch curve : linear 0-25-50-75-100 pada 10degree dan -10degree, sangat responsif.
Pertimbangan diatas berdasarkan saran dari manufacturer, dan sedang dicari solusi terbaik supaya batt. dan esc tidak panas tapi kondisi responsif tetap terjaga.
Ditunggu nich masukan dari suhu yang lain.
sebenarnya mau melontarkan pertanyaan juga nich sama om Ferry. tentang bagaiman menentukan RPM yang tepat untuk gaya terbang yang bagaimana pula? ayo om... biar kita tambah elmu nich....

Sorry nih keterangan diatas diperuntukkan heli elektrik sedangkan untuk yg engine cukup hanya Point 2,3,4,6 saja atau kalo sdh dilengkapi dgn governor jg sedikit berbeda untuk setting throttle curvenya, saya sendiri posisi normal dibuat linear dan idle up V curve.....ini pendapat saya lho mungkin suhu2 disini punya tip-tip laen monggo sharing ......@Handoyo terbang patrol tentunya berbeda dengan sport atau 3D.....untuk 3D biasanya diperlukan RPM yg lebih tinggi dibanding terbang patrol.

@ Om Ferry. nah itu dia om, pengalaman om Ferry untuk 3D pada rpm berapa ya om..,

handoyo6299 wrote:@ Om Ferry. nah itu dia om, pengalaman om Ferry untuk 3D pada rpm berapa ya om..,

Kalo untuk engine terbang 3D dgn governor max RPM 2100, untuk normal flight antara 1500(hover) s/d 1800(patrol) kalo untuk elektrik biasanya saya berhitung dulu dan hasil itungan tersebut kisaran 3200 s/d 3500 enak diterbangkan untuk 3D contoh hitungan pd heli saya:

heli 450
batre = 3 cell Lypo
KV mtr = 3500
Pinion = 13
Gear ratio = 150/13 = 11.54
RPM hitungan = V*KV/gear ratio = 11.1*3500/11.54= 3366.5

Nah ini dia...he.h.e.h.e. keluar juga dech ilmunya....h.e.he..h.e matur nuwun pak Ferry....ada lagi pertanyaan.. kalau elektrik.... apakah perlu mode governor atau inactive saja... pengalaman saya... kalau nggak tanpa gov.. terbangnya liar sekali.... bagaimana om Ferry...

Kalo settingan pitch curve dan throttle curve saya pada heli 450 untuk idle pitch saya buat linear dan throttle flat di 100. Pitch max - min saya jarang hitung, hanya saya pastikan saja untuk posisi pitch 50% dapat 0deg sisanya (min - max pitch) saya atur sewaktu terbang. Jadi pertama saya set pitch rate di swash mix semaksimal mungkin (servo cyclic tidak sampai tertahan) setelah itu flight test. Kalo heli nge-bog berarti pitch terlalu tinggi jadi kurangi ratenya di swash mix sampai dapet power yang pas.