Page 1 of 1

CAP 232 Crashed

Posted: 30 Apr 2007, 00:01
by Fabian
Jum'at kemaren untuk kedua kalinya nerbangin CAP 232 yg dari Om Nyong. Sorti pertama berjalan oke, walaupun pada saat loop masih belum lurus (gerakan spt snap roll), mendarat dan ditrim kembali.
Sorti kedua baru berjalan lebih kurang 1 menit, tau-tau engine mati dalam posisi menjauh. Karena takut mendarat dihutan, rudder dimainkan kekiri (maksudnya mau mutar). Tapi yang terjadi malah si CAP rolling tanpa bisa dikendalikan alias stall (apa type pesawat ini memang begitu?). Hasilnya sayap patah nabrak pohon.
Sayang karena memang gak bakat jadi wartawan, gak pernah ingat untuk bawa camera.
Setelah dicek, ternyata baut mufller hilang 1 bh (yg diyakini menjadi penyebab engine shut down). Lupa ngencangin, karena rencananya mau dikasih loctite, tapi lupa...

Salam,

Posted: 30 Apr 2007, 06:05
by sudjai sarmo
Jangan patah semangat, karena crash adalah sahabat Aeromodellers. Anggap saja crash adalah cost untuk mencapai skill yang lebih tinggi.

Posted: 30 Apr 2007, 10:46
by nyonk
pak febian.....pada jenis cap.......rudder hanya digerakan pada saat take off saja......dan dapat digerakan di udara dengan catatan posisi engine tetap hidup pada rpm tertentu (di atas rpm lamsam).

untuk berbelok di udara harus menggunakan aileron dan dibantu elevator agak naik dan sedikit menaikan trothle.........

untuk pelajaran :* selalu check engine dan perlengkapan lainnya sebelum pesawat di terbangkan........
* harus mengenali lebih dalam tentang karakter pesawat yang akan di gunakan........
* jangan lupa banyak banyak berdoa........biar nggak crash lagi...............................

* menurut saya : cap breatlling adalah jenis pesawat yang paling mantap untuk digunakan.
pesawat paling canggih yang pernah saya miliki....................................

Posted: 01 May 2007, 21:37
by Fabian
sudja'i sarmo wrote:Jangan patah semangat, karena crash adalah sahabat Aeromodellers. Anggap saja crash adalah cost untuk mencapai skill yang lebih tinggi.

Patah semangat sih pasti enggak pak Dja'i. Sekarang sayap sedang dalam proses penyambungan. Mudah-mudahan Jum'at/Sabtu udah bisa terbang lagi..

nyonk wrote:pak febian.....pada jenis cap.......rudder hanya digerakan pada saat take off saja......dan dapat digerakan di udara dengan catatan posisi engine tetap hidup pada rpm tertentu (di atas rpm lamsam).

untuk berbelok di udara harus menggunakan aileron dan dibantu elevator agak naik dan sedikit menaikan trothle.........

untuk pelajaran :* selalu check engine dan perlengkapan lainnya sebelum pesawat di terbangkan........
* harus mengenali lebih dalam tentang karakter pesawat yang akan di gunakan........
* jangan lupa banyak banyak berdoa........biar nggak crash lagi...............................

* menurut saya : cap breatlling adalah jenis pesawat yang paling mantap untuk digunakan.
pesawat paling canggih yang pernah saya miliki....................................

Saya justru takut menggunakan Aileron untuk belok pada saat engine mati. Bukannya akan tambah parah melintirnya Om?. Soalnya kemaren pas engine mati diatas, saya sudah berusaha belok sedikit-sedikit, tapi mungkin karena power sudah habis, pesawatnya jadi melintir tanpa bisa dikendalikan lagi.. (masih mikir, gimana solusinya andai kejadian lagi)

Salam,

Posted: 01 May 2007, 21:52
by andre77
Wah sayang sekali om CAP 232 nya tapi klo masi bisa di repair sih gak papa,selamat terbang lagi deh

Posted: 02 May 2007, 03:15
by nubli
Fabian wrote:... saya sudah berusaha belok sedikit-sedikit, tapi mungkin karena power sudah habis, pesawatnya jadi melintir tanpa bisa dikendalikan lagi.. (masih mikir, gimana solusinya andai kejadian lagi)

,


salam pak fabian... sememangnya pesawat jenis low wing/mid wing (seperti cap 232 ini)perlukan sedikit bantuan throttle bila mau mendarat (landing with power) supaya tidak stall...soal nya jika engine mati gimana ya..

bergantung juga pada nasib... pertamanya bila tinggi, untung nasib kita...down elevator biar pesawat turun kepala dahulu... bila cukup speed dan pada ketinggian i meter dari tanah, flairkan elevator (jangan terlalu banyak inputnya-anti bisa stall lagi...
keduanya...jika mau mutar sila gunakan aileron dengan input yang paling minimal (biar pusingannya radius besar supaya tidak stall), bersama input elevator yang minimal juga..

ketiga...jangan panik... tenang saja..gunakan fikiran yang waras..jika panik ,maka input terlalu banyak atau terlalu cepat, bisa stall...

moga dilain kali selamat mendarat tanpa patah sayapnya...

happy flying

Posted: 02 May 2007, 15:27
by SUPRI
nubli wrote:
Fabian wrote:... saya sudah berusaha belok sedikit-sedikit, tapi mungkin karena power sudah habis, pesawatnya jadi melintir tanpa bisa dikendalikan lagi.. (masih mikir, gimana solusinya andai kejadian lagi)

,


salam pak fabian... sememangnya pesawat jenis low wing/mid wing (seperti cap 232 ini)perlukan sedikit bantuan throttle bila mau mendarat (landing with power) supaya tidak stall...soal nya jika engine mati gimana ya..

bergantung juga pada nasib... pertamanya bila tinggi, untung nasib kita...down elevator biar pesawat turun kepala dahulu... bila cukup speed dan pada ketinggian i meter dari tanah, flairkan elevator (jangan terlalu banyak inputnya-anti bisa stall lagi...
keduanya...jika mau mutar sila gunakan aileron dengan input yang paling minimal (biar pusingannya radius besar supaya tidak stall), bersama input elevator yang minimal juga..

ketiga...jangan panik... tenang saja..gunakan fikiran yang waras..jika panik ,maka input terlalu banyak atau terlalu cepat, bisa stall...

moga dilain kali selamat mendarat tanpa patah sayapnya...

happy flying


CAP232 melihat bentuknya yang mid wing, kontrol pesawat ini sangat sensitif, dan memang mudah stall pada kecepatan minimum, ini terjadi bila kecepatan sangat minim control elevator digerakkan pada posisi up, maka main wing akan kehilangan daya angkat.

Jadi apabila kita mengalami hal seperti ini (mesin mati), biarkan pesawat untuk glide kemudian kontrol dengan sangat lembut, hindarkan kontrol elevator yang berlebih (hal ini yang menyebabkan stall).

Pesawat yang mirip CAP 232 ini contohnya adalah "Mustang". Pesawat ini juga mudah stall pada kecepatan minimum.

Posted: 03 May 2007, 23:30
by Fabian
SUPRI wrote:CAP232 melihat bentuknya yang mid wing, kontrol pesawat ini sangat sensitif, dan memang mudah stall pada kecepatan minimum, ini terjadi bila kecepatan sangat minim control elevator digerakkan pada posisi up, maka main wing akan kehilangan daya angkat.

Jadi apabila kita mengalami hal seperti ini (mesin mati), biarkan pesawat untuk glide kemudian kontrol dengan sangat lembut, hindarkan kontrol elevator yang berlebih (hal ini yang menyebabkan stall).

Pesawat yang mirip CAP 232 ini contohnya adalah "Mustang". Pesawat ini juga mudah stall pada kecepatan minimum.

Terima kasih Om Supri. Jika terjadi lagi hal begini, saya akan ingat-ingat.
Tapi memang yang lebih penting cek segala hal sebelum terbang ya nggak Om?
Sekarang sayap udah disambung. Kayaknya cukup kuat. Saya menggunakan lem industri (lem buat kayu lapis)
pemberian teman yang punya pabrik, yg katanya diracik sendiri.
Konon salah satu bahan pembuatnya adalah pupuk urea (tapi bahan lainnya masih rahasia).
Lem ini kalo udah keras (lk. 24 jam) seperti batu.
Mudah-mudahan besok udah siap terbang...

Salam,