roykamal wrote:sudah sama dengan pabrikan ya om.....bole bagi plannya gak omhebat om videonya
![]()
Saya PM aja ya Om Roy...
roykamal wrote:sudah sama dengan pabrikan ya om.....bole bagi plannya gak omhebat om videonya
![]()
KBSantoso wrote:roykamal wrote:sudah sama dengan pabrikan ya om.....bole bagi plannya gak omhebat om videonya
![]()
Saya PM aja ya Om Roy...
jerrysim wrote::yes TOP MARKO-TOP![]()
Wah senang ya, design sendiri, dan sudah maiden.
Tahan siksaan pula.![]()
Hmm, kenapa akhirnya memutuskan untuk pakai servo Turnigy MG90S mas?
Kalau pakai voltase 5v, berarti torsi-nya antara 1,9kg s.d. 2kg tuh kan ya?
![]()
Salam,
Jerry
KBSantoso wrote:
Tadinya servo elevator dan rudder pakai Hitec HS-85MG dan HS-82MG, dengan torsi 3kg-an.
Namun karena agak tail heavy maka saya ganti Turnigy MG90S.
Selisih beratnya lumayan bisa sampai 15gr.
Tadinya agak ragu dengan torsinya yg pas-pasan. Tapi ternyata cukup kuat. Idealnya pengen diganti HS-65MG di aileron dan HS-82 di elevator dan rudder, atau alternatifnya servo digeser ke tengah pakai sistem pull-pull utk rudder sehingga masalah tail heavy bisa diatasi.
Salam
KBS
jerrysim wrote:Cuma diskusi aja nih mas ya, soalnya cukup menarik nih masalah CG.
Daripada mengganti servo nih (misalnya), ngga coba utk memajukan sedikit dudukan batere atau engine mounting-nya dipanjangin lagi pakai tambahan baut yg dimodifikasi?
Dan kalau itu dilakukan, apa saja pengaruhnya ke performa pesawat ya?
Salam,
Jerry
KBSantoso wrote:jerrysim wrote:Cuma diskusi aja nih mas ya, soalnya cukup menarik nih masalah CG.
Daripada mengganti servo nih (misalnya), ngga coba utk memajukan sedikit dudukan batere atau engine mounting-nya dipanjangin lagi pakai tambahan baut yg dimodifikasi?
Dan kalau itu dilakukan, apa saja pengaruhnya ke performa pesawat ya?
Salam,
Jerry
Kalo om kepengen diskusi, saya ceritain aja kronologinya kenapa sampai ganti servo, hehe.
Waktu masih ujud rangka belum dikasih skin balsa, say coba dry fit semua komponen termasuk servo, ternyata masih aman CG nya.
Lalu setelah semua jadi, servo dipasang, motor dipasang, batere dipasang saya timbang kok terlalu ke belakang. Seharusnya jarak dari LE root sayap adalah 9-10cm (dari perhitungan 30-33% MAC).
Nah, karena CG letaknya agak ke belakang (11cm)...secara teori kalo dipaksakan masih bisa terbang, tapi tidak akan stabil. Saya pernah baca artikel tentang pengaruh CG pesawat terhadap CP sayap). Kalau letak CG di depan CP maka peswat akan nose heavy namun lebih stabil terbangnya, sedangkan jika letak CG di belakang CP maka pesawat akan tail heavy namun terbangnya tidak stabil/lincah.
Jika CG letaknya sedikit di belakang CP, pesawat masih bisa terbang stabil, namun jika terlalu ke belakang pesawat akan cenderung tidak stabil.
Mau geser batere sudah mentok ke firewall motor.
Mau pindah servo ke tengah terlalu ribet bikin lubang pushrod dan dudukannya.
Akhirnya diputuskan ganti servo yg lebih ringan. Alternatif murmer dan cepat ya pakai Turnigy MG90S karena ada stok.
Setelah ganti servo ditimbang lagi, CG lumayan sdh agak maju, tapi masih di belakang CP.
Sewaktu maiden, memang terlihat sangat tail heavy sesuai prediksi.
Hal itu saya atasi dengan menambah pemberat 2 buah baut di bagian depan pada motor mount.
Hasilnya lumayan, imbang antara stabil dan lincahnya.
Letak CG sekitar 5mm dari CP sayap.
Saya ada rencana mau revisi airframe supaya CG bisa lebih ke depan dan bobot airframe lebih ringan.
Bobot kosong tanpa motor, ESC, servo, rx, landing gear adalah 654 gr.
Salam
KBS
KBSantoso wrote:Bisa saja om.
Tapi harus nambahin panjang cowlnya sedikit supaya motornya nggak nongol di depan cowl.
Ide bagus itu, meski jadi agak mancung hidungnya...hehe