dulbehek wrote:bukan ga pressisi suhu tapi beda filosofi sama barat Perbedaan filosofi mesin perang Russia dan Barat; Russia : Maintenance by replacement. Barat : Maintenance by repair. jadi denger2 karena SDM disana rada2 ngawur jadi dibikin kayak gitu biar lebih cepet terbang lagi klo ada kerusakan tapi ini sebab dulu pesawat2 kita waktu jaman pak karno ga bisa terbang lagi setelah di embargo sama soviet
itu karena teknologi saat itu (era 60-an ) belum seperti sekarang ,dimana umur pakai partnya memang pendek. kalo sekarang teknologi rusia udah lebih baik, hampir setara dg barat kok ( umur pakai mesin2 Lyulka Saturn contohnya, yg dipake seri Flanker, udah lumayan panjang dibanding mesin2 generasi Tumansky yg dipake Mig-21 kebawah)
iwan21 wrote:masih ngeri bikinnya, liat luasan sayapnya yg kecil gitu ( high wingloading, gak cocok buat saya yg sukanya slow flyer doang, tanda2 masih pemula...)
Suhu Iwan,kalo dilihat dari bentuknya, pesawat ini fuselagenya juga bisa menghasilkan "lift" , karena di tengah-tengah antara 2 "tabung" mesin ada bidang yang bentuknya bisa disetarakan dengan airfoil. Jadi wingloading-nya ditambah dengan fuselage-loading jadi ga terlalu gede. Ini cuma teori saya, karena banyak lihat video model F-22, Flanker yang bisa diajak terbang lambat dengan AOA agak besar.