Ini sharing penglaman dan kalau bisa dikomentari ya..
Saya pernah tuning Radio 6XHS dengan cara antena di tarik penuh, di antena saya lilitkan kabel avo meter. Avo meter pada posisi pengukuran AC yang terkecil. disitu akan terlihat jarumnya bergerak. Radio saya tune pada final dan drivernya sampai penunjukkan tegangan tertinggi. dan saya pakai cukup memuaskan.
Sewaktu saya test range didepan rumah receiver 136F futaba dan banya pohon dan bangunan. Range dengan antena tertutup hanya 35 meter saja. Tapi kalau di lapangan luas akan bertambah jauh mungkin bisa 60 meter.
Karena saya baru dan coba-coba mungkin ada yang bisa kasih komentar cara saya ini benar bisa di terima atau nggak.
Trim's
Antara SANWA RD 8000, Futaba 9CHP dan JR9X II
Moderator: widodo
- idayats
- Senior Airman

- Posts: 147
- Joined: 06 Mar 2007, 09:28
- Location: KulonProgo/Jakarta
- Contact:
- andre77
- Senior Master Sergeant

- Posts: 1472
- Joined: 17 Jan 2007, 14:38
- Location: BANJARMASIN
- Contact:
- Wind Raider
- Administrator

- Posts: 4394
- Joined: 16 Jan 2007, 17:04
- Location: Cirebon
- Contact:
- sudjai sarmo
- First Lieutenant

- Posts: 2597
- Joined: 30 Jan 2007, 04:37
- Location: Banjarbaru.
- Contact:
@ Idayat.
Cara tersebut kurang tepat, karena reaktansi antenna berubah sewaktu ditune dan waktu dioperasikan.
Pada saat ditune antenna tidak boleh ditempeli apapun karena bisa mengubah reaktansinya.
Pada saat ngetune Anda bisa memakai Field Strength Meter yang bisa dibuat dari 2 buah Dioda OA 70 atau sejenisnya, yang penting dioda tersebut terbuat dari Germanium bukan Silicon. Rangkaian tersebut tinggal Anda sambungkan dengan Multi Tester. Jangan lupa Anda memakai Ampher Meter untuk mengukur berapa pemakaian arus radio saat ditune, ini penting sekali untuk mengetahui apakah radio yang ditune sudah Dip atau malah Un Tune.
Pada waktu ngetune yang harus diperhatikan adalah multi tester untuk mengetahui Out Put sebesar mungkin dan Ampher Meter untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir ke radio. Pekerjaan tersebut bisa dibilang berhasil kalau di multi tester menunjukan nilai tertinggi dan ampher meter menunjukan pemakaian arus seminimal mungkin. Sebenarnya masih banyak yang mau saya utarakan tetapi berhubung keterbatasan sarana maka saat ini cukup sekian dulu.
Selamat terbang dengan selamat.
Cara tersebut kurang tepat, karena reaktansi antenna berubah sewaktu ditune dan waktu dioperasikan.
Pada saat ditune antenna tidak boleh ditempeli apapun karena bisa mengubah reaktansinya.
Pada saat ngetune Anda bisa memakai Field Strength Meter yang bisa dibuat dari 2 buah Dioda OA 70 atau sejenisnya, yang penting dioda tersebut terbuat dari Germanium bukan Silicon. Rangkaian tersebut tinggal Anda sambungkan dengan Multi Tester. Jangan lupa Anda memakai Ampher Meter untuk mengukur berapa pemakaian arus radio saat ditune, ini penting sekali untuk mengetahui apakah radio yang ditune sudah Dip atau malah Un Tune.
Pada waktu ngetune yang harus diperhatikan adalah multi tester untuk mengetahui Out Put sebesar mungkin dan Ampher Meter untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir ke radio. Pekerjaan tersebut bisa dibilang berhasil kalau di multi tester menunjukan nilai tertinggi dan ampher meter menunjukan pemakaian arus seminimal mungkin. Sebenarnya masih banyak yang mau saya utarakan tetapi berhubung keterbatasan sarana maka saat ini cukup sekian dulu.
Selamat terbang dengan selamat.
- idayats
- Senior Airman

- Posts: 147
- Joined: 06 Mar 2007, 09:28
- Location: KulonProgo/Jakarta
- Contact:
- sudjai sarmo
- First Lieutenant

- Posts: 2597
- Joined: 30 Jan 2007, 04:37
- Location: Banjarbaru.
- Contact:
- Wind Raider
- Administrator

- Posts: 4394
- Joined: 16 Jan 2007, 17:04
- Location: Cirebon
- Contact:
- idayats
- Senior Airman

- Posts: 147
- Joined: 06 Mar 2007, 09:28
- Location: KulonProgo/Jakarta
- Contact:
- sudjai sarmo
- First Lieutenant

- Posts: 2597
- Joined: 30 Jan 2007, 04:37
- Location: Banjarbaru.
- Contact:
@ Idayats:
Betul Bang Idayats, Futaba menggunakan penambahan pada Mixingnya sedangkan Artech menggunakan pengurangan. Yang perlu di Counter adalah Radio TX nya, tapi biasanya meskipun bergeser tidak seberapa jauh.
Untuk receiver Futaba sudah dilengkapi dengan Automatic Frequency Tuning yang berguna untuk mengejar Freq TX kalau terjadi sedikit pergeseran. Kalau direceiver murahan tidak saya dapati AFT ini. Makanya kalau mau terbang dengan keamanan yang tinggi pakailah receiver yang baik meskipun sedikit mahal. Kalau pesawatnya hilang berapa ruginya?
Betul Bang Idayats, Futaba menggunakan penambahan pada Mixingnya sedangkan Artech menggunakan pengurangan. Yang perlu di Counter adalah Radio TX nya, tapi biasanya meskipun bergeser tidak seberapa jauh.
Untuk receiver Futaba sudah dilengkapi dengan Automatic Frequency Tuning yang berguna untuk mengejar Freq TX kalau terjadi sedikit pergeseran. Kalau direceiver murahan tidak saya dapati AFT ini. Makanya kalau mau terbang dengan keamanan yang tinggi pakailah receiver yang baik meskipun sedikit mahal. Kalau pesawatnya hilang berapa ruginya?