Page 2 of 5

Posted: 04 Mar 2008, 21:47
by e12ry
jstnt wrote:Emang sih kebanyakan yang terbang pake trex 600 N, apa mungkin karena gearnya besar yah jadi perlu rpm yang tinggi sehingga boros, mungkin sih............


Gear memang jumlah t nya banyak cuman kalo di hitung ratio sama aja..... 8.5 juga...... jadi sama aja kali boss..... hehehehehehehe
kalo knight lu tuh malah lebih berat.... rationya kalo ngga salah lebih gede dari itu ya...... :bow:

Posted: 04 Mar 2008, 22:30
by gundul400
kalo T Rex saya tahan 10 menit lebih lah....,pakai nitro 30%,engine OS 50 Hyper,Governor Align dan udah 6 kali crash..terparah crash kerendem di sawah berair,tapi ga pernah rusak di Servo,paling boros di tailbom, landingskid dan Canopy..,dan sampai sekarang masih terbang OK.berati T Rex yg hanya flight 6 menit mah boros banget,boros dan powernya kurang juga karena terlalu rich.

Posted: 05 Mar 2008, 07:07
by Pitra Ratulangi
Kalau pengalaman saya pake engine 50 seharusnya bisa di atur di Needle Valvenya boros dan pitchingnya kalau mau irit..yaitu dengan putaran RPM sedang tapi Hely udah ngangkat ( tapi hati2 over head)
Dan yg paling penting...sekarang kalau udah tahu T.rex 600nya boros...untuk penerbangan berikut jangan lupa pake timer alert di remotnya biar segera landing...utamakan keselamatan.

Posted: 05 Mar 2008, 08:08
by jstnt
knight rationya 8.7 huheuheue, lebih boros emang kl diliat tp torsinya menang hehehehe gitu bos ery :P

Posted: 05 Mar 2008, 09:12
by aamwood
Maaf, kalau salah. Tapi gear rasio 8,5 seharusnya tenaganya lebih besar dari 8,7 . Coba misalnya rpm engine 18000 / 8.5 = 2117 tapi kalau 18000 / 8.7 = 2068

Menurut aku 8.5 torsinya lebih besar dari 8.7. Maaf kalau salah. Pemula sih :) Soal boros dak teralu terkait rasio gear, lebih kepada settingan engine. Karena enginenya sama sama kelas 50 :)

Posted: 05 Mar 2008, 10:33
by jstnt
Untuk gear ratio 8,5 yang diperoleh rpm lebih tinggi dibandingkan gear ratio 8,7. Untuk beban engine dengan gear ratio 8,5 rpm engine lebih rendah dari ratio 8,7 untuk mendapatkan rpm 2000 (misalkan) tapi ketika dlade diberikan pitch maka beban engine akan lebih besar di ratio 8,5 dibandingkan ratio 8,7 sehingga jika diurutkan maka dengan ratio 8,7 beban engine akan lebih rendah dibanding ratio 8,5 sehingga diperoleh torsi lebih besar. Memang sedikit lebih boros dan engine lebih menjerit tp kalo dipake 3d heli akan tersa lebih powerfull karena tidak gampang bogging. Begitu lho pak hehehehe

Posted: 05 Mar 2008, 11:40
by e12ry
jstnt wrote:knight rationya 8.7 huheuheue, lebih boros emang kl diliat tp torsinya menang hehehehe gitu bos ery :P


Torsinya menang..... ngga salah tuh boss....... [-X [-X [-X [-X
setahu gua rpm naik torsinya turun..... jelas2 beban lebih berat.....
setahu ku ratio lebih besar untuk forward emang lebih kenceng cuman untuk hentakan lebih berat.....

maaf kalo aku salah maklum beginner juga nih...... hahahahahahaha :bow:

Posted: 05 Mar 2008, 11:47
by e12ry
jstnt wrote:Untuk gear ratio 8,5 yang diperoleh rpm lebih tinggi dibandingkan gear ratio 8,7..................


:-s :-s :-s :-s Kok gear ratio lebih kecil rpm lebih tinggi sih om..... ngga salah tuh.....
setahu gua gear ratio lebih tinggi rpm lebih tinggi...... :bow: :bow: :bow:

Kalo aku sependapat sama om alex (aamwood) :bow: :bow:

Maaf bila aku salah hehehehehehe

Posted: 05 Mar 2008, 12:03
by jstnt
nggak salah kok, seperti mobil aja boss, gigi 1 ama gigi 3 kalo rpm sama siapa yang kuat torsinya? tp kl jalan antara gigi 1 dan 3 siapa yang lebih cepat pada rpm sama? Sama halnya pada waktu mau jalanin mobil dari kondisi diam coba mulai gigi 1 dan 3, gigi 3 pasti ngeden. :)

Posted: 05 Mar 2008, 13:32
by irsansaputra
halo pak Alex (aamwood), juga bapak-bapak lainnya, maaf ikut nimbrung. jadi hakekatnya ratio sebetulnya kalo kita bicara 8.5 : 1 adalah dimana 1 putaran Main Gear yang terjadi, maka Pinion dari engine telah berputar 8.5 kali. Kalo yang 8.7 : 1 berarti Main Gear putaran 1 dibanding Pinion engine 8.7 kali.

Dilihat dari sisi engine, maka engine akan bekerja "lebih ringan" pada perbandingan Ratio 8.7 daripada 8.5. Namun bila diteruskan ke Rotor Head speed, maka Head Speed akan berputar lebih pelan pada Ratio 8.7, sedangkan pada 8.5 maka rotor head speed nya akan lebih tinggi.
Dalam hal ini kita bicara bukan yang buruk mana yang baik siapa. Tapi kalo dilihat heli Knight dengan 8.7 (menurut info pak Johnson) maka sudah selayaknya 8.7 dipasangkan dengan engine yang berkarakter High RPM. Sedangkan Heli dengan Ratio 8.5 dipasangkan dengan engine karakter Torque.
Hakikatnya antara Torque dengan Speed adalah hal berlawanan. Torque digunakan untuk kondisi medan yang sering stop & go, sedangkan Speed digunakan untuk kondisi medan yang memungkinkan dipacu sekencang2nya secara terus menerus.
Berhubung kita bicara di Heli, jadi hal tsb tidak usah dipusingkan, ilmu yang tadi lebih cocok digunakan untuk mendesain Mobil baik Truck atau Sedan dalam aplikasi pemakaian engine Diesel atau Gasoline, lalu Transmisi 4speed, 5speed atau 7speed kah sesuai penggunaan. Semuanya sama saja tinggal bisa-bisanya kita aja memadukan semuanya.

Singkat kata, pada Heli Ratio 8.7 lebih cocok menggunakan engine yang berkarakter Short Stroke, dimana engine tsb karakter nya adalah RPM (Speed). Sedangkan Heli Ratio 8.5 lebih cocok menggunakan engine karakter Long Stroke, dimana engine tersebut bernafaskan Torque ketimbang RPM. Kalo antara heli dan engine berpadu dengan baik, maka hasilnya pasti optimal. Tapi kalau salah dalam menggabungkan karakter heli dengan engine maka Anda akan pusing.

Contoh buruknya:
a) Bila Heli 8.7 dikawinkan engine Long Stroke (Torque oriented engine), maka Anda akan kesulitan mendapat rotor Head speed yang diinginkan. Tapi hal ini bisa diatasi dengan pemakaian Blade yang lebih panjang dan chord yang lebih lebar dalam upaya memperoleh daya angkat yang lebih besar akibat rotor head speed yang lebih pelan. Namun asumsikan saja bahwa Blade tidak bisa diubah2 alias harus pake apa adanya, maka Anda tetap menginginkan Rotor Head Speed yang tinggi, maka pasti Anda memaksa mesin berputar lebih cepat. Hal ini telah melanggar kodrat dari engine, maka ujung2 nya umur pendek dan juga karena over RPM maka panas berlebihan juga.

b) Bila heli 8.5 dikawinkan engine Short Stroke (RPM oriented engine), maka Anda akan mengalami over Head Speed pada heli Anda, hal ini juga tidak bagus mengingat walau head speed tinggi namun dalam penggunaan 3D yang diakibatkan perubahan pitch plus ke minus yang terus menerus maka akan mudah bogging karena Engine bekerja dengan berat sesungguhnya untuk mempertahankan rotor head speed. Kondisi ini juga membuat engine overheating karena beban kerja.

kesimpulan semua nya adalah bagus, tinggal bagaimana kita menjodohkannya saja kedua karakter antara Heli Gear Ratio dengan karakter Engine.

Salam :)
Maaf kalo terkesan banyak bicara, saya hanya berbagi ilmu saja tujuannya.

Omong-omong, bisa nggak mesin mobil saya diganti turbine he..he... (jawabnya walaupun bisa, tapi tidak cocok dalam aplikasinya).