Terbang perdanaku.

[sudjai sarmo]

Aeromodelling ini sudah menjadi obsesiku sejak 1964 sa'at masih di SMP,ceritanya sewaktu pulang sekolah iseng2 singgah di THR Sby yang waktu itu awal Oktober 1964 lagi ada acara pameran persenjataan ABRI dan kebetulan Pramuka Dirgantara ikut buka stan juga.

Hampir dua jam saya nongkrong di stan itu sambil tak henti2nya mengagumi koleksi mereka walaupun hanya pesawat controlline dengan engine diesel Ying Yang 2,5CC. Mulai sa'at itu racun aeromodelling sudah masuk dialiran darahku.

Th 1973 saya sudah di KalSel dan sudah kerja malah ketemu kawan kerja yang punya hobby sama maka atas rekomendasi beliau saya dapatkan Engine Ying Yang 2,5CC,balsa berbagai ukuran,Celuloid bahan lem dan blueprint pesawat CL. Atas saran beliau juga engine harus di breakin dengan fuel ether 1bagian,minyak tanah 1bagian dan castoroil 1bagian. Propeller harus dibikin sendiri dari bahan kayu keras,setelah semuanya siap engine saya hidupkan idle selama kurang lebih 2 jam.

Karena tanpa instruktur karena waktu itu kawan saya tinggal di Banjarbaru sedang saya ada Proyek PLTA Riam Kanan yang jauhnya 24Km maka dalam waktu 10hari pesawat sudah bisa diuji coba. Dengan semangat 45 saya berangkat ke lapangan Tambela denga pengalaman menerbangkan yang nol puthul tapi sudah ada gambaran bagaimana menerbangkanya dari bocoran kawan tadi.

Dengan ditemani kawan satu asrama yang juga pengen lihat bisa terbang enggak maka engine mulai sya hidupkan kemudian setelah setting fullspeed saya mintakan kawan untuk memegangi pesawatnya lalu saya berlari menuju stick pengendali dan dengan aba2 saya pesawat dia lepaskan dan melesatlah pesawatku mengudara terbang mengelilingiku.

Terbayarlah obsesiku bukan main senangnya hatiku. Setelah kurang lebih 5 menit terbang yang hanya bisa berputar doang tanpa disangka datanglah berbondong bondong orang2 yang lagi mendulang intan di sungai kunyit yang tidak seberapa jauh dari lapangan untuk melihat. Mereka kayaknya heran benda aneh kayak gitu bisa terbang.

Setelah proyek bubar dan anak2 beranjak besar yang tentunya perlu dana dan beaya sekolah maka hobby aeromodelling saya tunda sampai 2004 ketemu pak Djoni dan mulailah racun yang mengendap di darah menggelegak kembali sampai sekarang dengan pertimbangan beban kewajiban sudah berkurang karena tinggal seekor yang harus saya beayai .

Selamat terbang. Terbang perlu latihan karena hanya orang kawin saja yang tak perlu belajar. Terimakasih.

[Wind Raider]

Hebat hebat !!!!
Pak Jai layak utk menjadi ' mbah aeromodelling of the year "

[andre77]

god story

Btw :keberatan gak di panggil mbah aeromodeling

[Bozo]

Aeromodelling ini sudah menjadi obsesiku sejak 1964 sa'at masih di SMP,ceritanya sewaktu pulang sekolah iseng2 singgah di THR Sby yang waktu itu awal Oktober 1964 lagi ada acara pameran persenjataan ABRI dan kebetulan Pramuka Dirgantara ikut buka stan juga.

Hampir dua jam saya nongkrong di stan itu sambil tak henti2nya mengagumi koleksi mereka walaupun hanya pesawat controlline dengan engine diesel Ying Yang 2,5CC. Mulai sa'at itu racun aeromodelling sudah masuk dialiran darahku

Pak Sudjai apa pernah kenal Kak Yoiek; rasanya TNI AU yang (maaf) hanya punya satu tangan; aktif di Saka Dirgantara dan ORARI Jawa Timur? (kalo nda salah callsign beliau YB3ED)
salam,

[sudjai sarmo]

@ Mas Bozo, saya di Surabaya sejak lahir 1950 sampai 1970 terus pindah ke KalSel karena kerja,tapi disekitar 1968 ke 1969 saya sempat rame2 mainan transmitter dan waktu itu kenal dengan Pak Aboe YB3AD kalau nggak salah juga YD3DS Mas Seger jadi dengan Pak Yoiek hanya sempat dengar namanya saja lalu sekitar 1979 saya masuk ORARI KalSel dengan callsign YC7IQ sampai 1985 berhenti karena sudah mengarah ke perangkat buatan pabrik sedang saya senang yang masih homebrow,sampai sekarang yang tersisa hanyalah tiang bekas antenna setinggi 18 meter disebelah rumah. Apakah Mas Bozo juga dari Surabaya? Kalau gitu mudahan masih ingat dengan LONTONG BALAP,LONTONG KIKIL,RUJAK CINGUR, wah jadi ngiler aku ha ha ha

[Bozo]

@ Mas Bozo, saya di Surabaya sejak lahir 1950 sampai 1970 terus pindah ke KalSel karena kerja,tapi disekitar 1968 ke 1969 saya sempat rame2 mainan transmitter dan waktu itu kenal dengan Pak Aboe YB3AD kalau nggak salah juga YD3DS Mas Seger jadi dengan Pak Yoiek hanya sempat dengar namanya saja lalu sekitar 1979 saya masuk ORARI KalSel dengan callsign YC7IQ sampai 1985 berhenti karena sudah mengarah ke perangkat buatan pabrik sedang saya senang yang masih homebrow,sampai sekarang yang tersisa hanyalah tiang bekas antenna setinggi 18 meter disebelah rumah. Apakah Mas Bozo juga dari Surabaya? Kalau gitu mudahan masih ingat dengan LONTONG BALAP,LONTONG KIKIL,RUJAK CINGUR, wah jadi ngiler aku ha ha ha

Waduh...pak Abu (rasanya YB3AS) adalah senior saya...bersama beliau saya sempet mengembangkan IOTA (island On The Air) di 2 pulau (bawean & kangean) kita buat DXpedition. Sekarang mereka yang maen home brew masih banyak pak...dan sudah bagus bagus rakitannya..udah pada bisa tune di 80m/40m dengan LSB....saya sudah berenti lama maen radio pak dulu YC3FHN, kalo sekarang maen radio lagi, bisa di cere ama istri pak...hehehe...
YB3ED juga guru saya di aero hobby; bersama beliau kita kembangin Saka Dirgantara di Jatim pak....hik hik jadi inget semua senior saya yang sudah di panggil oleh Tuhan YME...
Kapan kapan kita makan kikil, lontong balap, rujak cingur di surabaya ya pak...

[NF]

om dja'i masih inget ama mesin buatan om/ kak tjong ? yaitu diesel BOMA 150 dan yang satunya lagi saya lupa namanya, juga kliatanya pernah buat mesin 150 cc juga.

[sudjai sarmo]

@ Mas Bozo, betul Anda saya baru ingat rumah pak Aboe di daerah seputar Darmo Kali atau Dinoyo gitu, dengan YD3KE Mas Yono Alm yang akrab sekali, Juga YC3DX pak Benyamin, wah jadi bernostalgia nih.

[sudjai sarmo]

@ Mas NightFox, itu Kak Tjong dulu bikin pesawat model yang enginenya bikinan PT Boma yang kemudian pesawatnya dibeli TNI AL kalau nggak salah yang dipakai untuk sasaran tembak KRI. Bravo untuk beliau2 itu.

[NF]

ya,kalo ndak salah yang 150 cc namanya TURANGGA dan yang satunya merk TS, kabar'e om tjong gimana ya..