



Moderator: sudjai sarmo
ekozxx wrote:Timing Exhaust Portnya dinaikin oom + Tune pipe, ukur dulu timingnya sebelum dinaikkan, mesin OS standar biasanya timingnya bekisar 150-160 derajat, naik 10 derajat jd 170an sudah sangat berpengaruh menggeser power band ke rpm tinggi. Di mesin 2 tak dikenal backpressure dari saluran buang (exhaust port), kalo timingnya tinggi memungkinkan bahan bakar yang terbuang dari exhaust port masuk kembali lebih cepat dan banyak ke silinder menjadi tambahan bahanbakar diruang pembakaran. Yg musti sabar adalah menentukan panjang tune pipenya agar pas dengan timing exhaust. Ada cara lain (tp gak dengan mengganjal sleve piston tp ini. Dengan mengganjal timing exhaust lebih cepat terbuka, tp sialnya timing intake juga ikutan bergeser. Kekurangan yg parah adalah idlenya jadi susah aselerasi jd brebet, tp klo full throtle jd galak. Open exhaust (muffler tdk digunakan). Keuntungannya mesin tetap standart tanpa ada korekan. Tp kan di CL idle tdk diperlukan. Krn torsi turun jd yg cocok pake prop berdiameter kecil. Jangan lupa hindari oli full sintetis utk rpm tinggi
ekozxx wrote:Untuk kompresi pendapat saya tergantung nitro yg digunakan oom, klo prefer nitro tinggi kompresi malah hrs rendahnitronya dan sebaliknya. Yg paling menaikan komprsi ganti shim head dgn yg tipis. Cuma sharing pengalamn saja, mesin saya OS 46FX jadul ex. port dinaikin ke 1mm, panjang header (diukur dari busi ke ujung sambungan ke tune pipe 78mm, tune pipe hatori panjangnya 350mm (sebenarnya tune pipe ini untuk torsi), prop 9x7,5 APC, pake nitro 15%. Dipake dipesawat delta 30, buat ngejar atau minimum nempel dgn engine OS 55Ax kayaknya bukan hal yg sulit, tp yg dasyat lagi mesin supertigre 45 made in china, durasi ex. port jd 175 derajat, bearing crankshaft diganti high speed bearing, pake tunepipe nelson, prop 9x7,5N nitro 15% dipasang di pesawat magic wuih larinya weleh-weleh.
ekozxx wrote:Untuk kompresi pendapat saya tergantung nitro yg digunakan oom, klo prefer nitro tinggi kompresi malah hrs rendahnitronya dan sebaliknya. Yg paling menaikan komprsi ganti shim head dgn yg tipis. Cuma sharing pengalamn saja, mesin saya OS 46FX jadul ex. port dinaikin ke 1mm, panjang header (diukur dari busi ke ujung sambungan ke tune pipe 78mm, tune pipe hatori panjangnya 350mm (sebenarnya tune pipe ini untuk torsi), prop 9x7,5 APC, pake nitro 15%. Dipake dipesawat delta 30, buat ngejar atau minimum nempel dgn engine OS 55Ax kayaknya bukan hal yg sulit, tp yg dasyat lagi mesin supertigre 45 made in china, durasi ex. port jd 175 derajat, bearing crankshaft diganti high speed bearing, pake tunepipe nelson, prop 9x7,5N nitro 15% dipasang di pesawat magic wuih larinya weleh-weleh.