Bagaimana Cara Menambah RPM Engine 15 Os????

Tentang engine , cara perawatan dan bahan bakar

Moderator: sudjai sarmo

Post Reply
User avatar
nopi budi prasetyo
Airman
Airman
Posts: 39
Joined: 25 Aug 2008, 19:44
Location: Jakarta
Contact:

Bagaimana Cara Menambah RPM Engine 15 Os????

Post by nopi budi prasetyo »

Pada para aeromodeller, saya mau tanya bagaimana ci caranya menambah RPM engine 15 Os??? Engine 15 ini di gunakan untuk main pesawat CL??? Mohon informasinya ya...... =P~ =P~ =P~ =P~
User avatar
sudjai sarmo
First Lieutenant
First Lieutenant
Posts: 2597
Joined: 30 Jan 2007, 04:37
Location: Banjarbaru.
Contact:

Post by sudjai sarmo »

Untuk menambah RPM sebuah Engine yang diperlukan adalah Kompresi harus tinggi dan itu dibutuhkan Bahan bakar yang ber oktan tinggi agar kecepatan pembakaran di ruang bakar terjadi sangat cepat. Untuk OS15 sementara bisa di ambil jalan pintas dengan memakai bahan bakar yang mempunyai kandungan Nittro 30% yang biasanya dipakai untuk Heli berkompetisi. Kalau langkah ini tetap gagal ada kemungkinan AS15 sudah harus ganti Piston dan Cylinder Linernya.
User avatar
ekozxx
Technical Sergeant
Technical Sergeant
Posts: 672
Joined: 10 Jul 2008, 00:04
Location: Bekasi

Post by ekozxx »

Timing Exhaust Portnya dinaikin oom + Tune pipe, ukur dulu timingnya sebelum dinaikkan, mesin OS standar biasanya timingnya bekisar 150-160 derajat, naik 10 derajat jd 170an sudah sangat berpengaruh menggeser power band ke rpm tinggi. Di mesin 2 tak dikenal backpressure dari saluran buang (exhaust port), kalo timingnya tinggi memungkinkan bahan bakar yang terbuang dari exhaust port masuk kembali lebih cepat dan banyak ke silinder menjadi tambahan bahanbakar diruang pembakaran. Yg musti sabar adalah menentukan panjang tune pipenya agar pas dengan timing exhaust. Ada cara lain (tp gak dengan mengganjal sleve piston tp ini. Dengan mengganjal timing exhaust lebih cepat terbuka, tp sialnya timing intake juga ikutan bergeser. Kekurangan yg parah adalah idlenya jadi susah aselerasi jd brebet, tp klo full throtle jd galak. Open exhaust (muffler tdk digunakan). Keuntungannya mesin tetap standart tanpa ada korekan. Tp kan di CL idle tdk diperlukan. Krn torsi turun jd yg cocok pake prop berdiameter kecil. Jangan lupa hindari oli full sintetis utk rpm tinggi
User avatar
nopi budi prasetyo
Airman
Airman
Posts: 39
Joined: 25 Aug 2008, 19:44
Location: Jakarta
Contact:

Post by nopi budi prasetyo »

Oh gitu, ada solusi lain ga???
haacer07
Technical Sergeant
Technical Sergeant
Posts: 621
Joined: 01 Dec 2007, 18:37
Location: jogjakarta
Contact:

Post by haacer07 »

ekozxx wrote:Timing Exhaust Portnya dinaikin oom + Tune pipe, ukur dulu timingnya sebelum dinaikkan, mesin OS standar biasanya timingnya bekisar 150-160 derajat, naik 10 derajat jd 170an sudah sangat berpengaruh menggeser power band ke rpm tinggi. Di mesin 2 tak dikenal backpressure dari saluran buang (exhaust port), kalo timingnya tinggi memungkinkan bahan bakar yang terbuang dari exhaust port masuk kembali lebih cepat dan banyak ke silinder menjadi tambahan bahanbakar diruang pembakaran. Yg musti sabar adalah menentukan panjang tune pipenya agar pas dengan timing exhaust. Ada cara lain (tp gak dengan mengganjal sleve piston tp ini. Dengan mengganjal timing exhaust lebih cepat terbuka, tp sialnya timing intake juga ikutan bergeser. Kekurangan yg parah adalah idlenya jadi susah aselerasi jd brebet, tp klo full throtle jd galak. Open exhaust (muffler tdk digunakan). Keuntungannya mesin tetap standart tanpa ada korekan. Tp kan di CL idle tdk diperlukan. Krn torsi turun jd yg cocok pake prop berdiameter kecil. Jangan lupa hindari oli full sintetis utk rpm tinggi

wuih... keren om penjelasnnya.
klo untuk silinder headnya perlu dibikin pendek gak om? alias dikurangi lagi agar kompresi jadi tinggi
User avatar
ekozxx
Technical Sergeant
Technical Sergeant
Posts: 672
Joined: 10 Jul 2008, 00:04
Location: Bekasi

Post by ekozxx »

Untuk kompresi pendapat saya tergantung nitro yg digunakan oom, klo prefer nitro tinggi kompresi malah hrs rendahnitronya dan sebaliknya. Yg paling menaikan komprsi ganti shim head dgn yg tipis. Cuma sharing pengalamn saja, mesin saya OS 46FX jadul ex. port dinaikin ke 1mm, panjang header (diukur dari busi ke ujung sambungan ke tune pipe 78mm, tune pipe hatori panjangnya 350mm (sebenarnya tune pipe ini untuk torsi), prop 9x7,5 APC, pake nitro 15%. Dipake dipesawat delta 30, buat ngejar atau minimum nempel dgn engine OS 55Ax kayaknya bukan hal yg sulit \:D/ , tp yg dasyat lagi mesin supertigre 45 made in china, durasi ex. port jd 175 derajat, bearing crankshaft diganti high speed bearing, pake tunepipe nelson, prop 9x7,5N nitro 15% dipasang di pesawat magic wuih larinya weleh-weleh.
User avatar
Budi
Brigadier General
Brigadier General
Posts: 9685
Joined: 09 Jul 2008, 13:39
Location: JAKARTA

Post by Budi »

ekozxx wrote:Untuk kompresi pendapat saya tergantung nitro yg digunakan oom, klo prefer nitro tinggi kompresi malah hrs rendahnitronya dan sebaliknya. Yg paling menaikan komprsi ganti shim head dgn yg tipis. Cuma sharing pengalamn saja, mesin saya OS 46FX jadul ex. port dinaikin ke 1mm, panjang header (diukur dari busi ke ujung sambungan ke tune pipe 78mm, tune pipe hatori panjangnya 350mm (sebenarnya tune pipe ini untuk torsi), prop 9x7,5 APC, pake nitro 15%. Dipake dipesawat delta 30, buat ngejar atau minimum nempel dgn engine OS 55Ax kayaknya bukan hal yg sulit \:D/ , tp yg dasyat lagi mesin supertigre 45 made in china, durasi ex. port jd 175 derajat, bearing crankshaft diganti high speed bearing, pake tunepipe nelson, prop 9x7,5N nitro 15% dipasang di pesawat magic wuih larinya weleh-weleh.


Oo...ternyata itu yg menjadi rahasia Delta 30 malang melintang di dunia "balik race" .. :-k sampai2 nggak ada yg bisa nyalip......ampuunnn #-o :-$

Ini namanya ilmu tingkat tinggi. untuk mendapatkan setting diatas apakah dari trial and error atau ada hitung2an nya oom Ekoxzz??
haacer07
Technical Sergeant
Technical Sergeant
Posts: 621
Joined: 01 Dec 2007, 18:37
Location: jogjakarta
Contact:

Post by haacer07 »

ekozxx wrote:Untuk kompresi pendapat saya tergantung nitro yg digunakan oom, klo prefer nitro tinggi kompresi malah hrs rendahnitronya dan sebaliknya. Yg paling menaikan komprsi ganti shim head dgn yg tipis. Cuma sharing pengalamn saja, mesin saya OS 46FX jadul ex. port dinaikin ke 1mm, panjang header (diukur dari busi ke ujung sambungan ke tune pipe 78mm, tune pipe hatori panjangnya 350mm (sebenarnya tune pipe ini untuk torsi), prop 9x7,5 APC, pake nitro 15%. Dipake dipesawat delta 30, buat ngejar atau minimum nempel dgn engine OS 55Ax kayaknya bukan hal yg sulit \:D/ , tp yg dasyat lagi mesin supertigre 45 made in china, durasi ex. port jd 175 derajat, bearing crankshaft diganti high speed bearing, pake tunepipe nelson, prop 9x7,5N nitro 15% dipasang di pesawat magic wuih larinya weleh-weleh.


kayaknya banyak yg tertarik nih om, gimn penjelasannya lebih mendetail, yg mana bisa dipostingin gambarnya yg perlu kita perbaiki. begtu om.
saya rasa teman2 grager mau bantuin pak ekozxx tu posting gambarnya.
User avatar
FANIE-x
Staff Sergeant
Staff Sergeant
Posts: 293
Joined: 01 Dec 2007, 18:40
Location: Kudus-Semarang-Jogja PP
Contact:

Post by FANIE-x »

Untuk modifikasi seperti itu kira2 membutuhkan dana berapa ya??? (maklum anak kost)
User avatar
ekozxx
Technical Sergeant
Technical Sergeant
Posts: 672
Joined: 10 Jul 2008, 00:04
Location: Bekasi

Post by ekozxx »

Modalnya cuma dremel, busur 360 derajat, dan wd40 doang oom. Klo mau jelasnya cara menghitung timing exhaust bisa buka : http://www.mh-aerotools.de/airfoils/index.htm, site ini bagus buat speed freak. Rule of tumb-nya 1. peak power pada rpm tinggi maka torsi rendah dan sebaliknya. 2. Semakin tinggi durasi timing exhaust semakin tinggi rpmyg dicapai, namun timing exhaust semakin tinggi akan semakin banyak bahan bakar terbuang, maka wajib pake tune pipe, biasanya engine dgn timing ex. diatas 170 wajib menggunakan tune pipe. Semakin tinggi rpm semakin pendek tunepipenya dan sebaliknya, lebih detail bisa buka di http://www.mh-aerotools.de/airfoils/javapipe_en.htm. Kesimpulannya: aplikasi mesin ber-rpm tinggi hanya cocok untuk jenis pesawat yg memiliki low drag rendah karena torsinya rendah, jd klo pake pesawat biasa/sport musti pinter2 deh. #-o
Post Reply

Return to “Engine”