GL dan Rex
Moderators: Syafik, ferry, medy, thom45
- suprayitno
- Second Lieutenant
- Posts: 2370
- Joined: 12 Mar 2008, 10:05
- Location: Sidoarjo
Tail drive gear sudah di ganti dengan punya TREX. Tetapi kendalanya stoper pinion Trex agak kepanjangan. Jadi posisi pinion ke autorotation gear ndak bisa lurus, ada selisih kurang lebih 1mm. Solusinya lubang bearing brecket bagian bawah harus di Oval kurang lebih 1mm, agar AR Gear dan pinion drive gear bisa lurus. (Belum saya lakukan).
Tadi pagi sudah saya coba lagi, langsung maknyus. Meskipun selisih 1mm.
Kesimpulannya puley bawaan kit yang tidak senter menyebabkan timing belt vibrasi, bisa jadi pada kecepatan tertentu timeng velt bersinggungan akibat vibrasi yang tinggi. Sama kalau kita naik mobil yang steernya semi. Pada kecepatan tertentu getaran steer keras, setelah melewati kecepatan tertentu getaran jadi hilang.
Mungkin begitu kali ya?
Hehehe
Tadi pagi sudah saya coba lagi, langsung maknyus. Meskipun selisih 1mm.
Kesimpulannya puley bawaan kit yang tidak senter menyebabkan timing belt vibrasi, bisa jadi pada kecepatan tertentu timeng velt bersinggungan akibat vibrasi yang tinggi. Sama kalau kita naik mobil yang steernya semi. Pada kecepatan tertentu getaran steer keras, setelah melewati kecepatan tertentu getaran jadi hilang.
Mungkin begitu kali ya?
Hehehe
- Budiman
- Chief Master Sergeant
- Posts: 1894
- Joined: 17 Jan 2007, 15:27
- Location: bekasi-surabaya
- Contact:
suprayitno wrote:Tail drive gear sudah di ganti dengan punya TREX. Tetapi kendalanya stoper pinion Trex agak kepanjangan. Jadi posisi pinion ke autorotation gear ndak bisa lurus, ada selisih kurang lebih 1mm. Solusinya lubang bearing brecket bagian bawah harus di Oval kurang lebih 1mm, agar AR Gear dan pinion drive gear bisa lurus. (Belum saya lakukan).
Tadi pagi sudah saya coba lagi, langsung maknyus. Meskipun selisih 1mm.
Kesimpulannya puley bawaan kit yang tidak senter menyebabkan timing belt vibrasi, bisa jadi pada kecepatan tertentu timeng velt bersinggungan akibat vibrasi yang tinggi. Sama kalau kita naik mobil yang steernya semi. Pada kecepatan tertentu getaran steer keras, setelah melewati kecepatan tertentu getaran jadi hilang.
Mungkin begitu kali ya?
Hehehe
Ok sip,Pak Prayit..sekarang tinggal heli nya diwolak-walik...biar gak gosong ...hehehehehhe...saya ikut senenglah..
salam,
Budi
- suprayitno
- Second Lieutenant
- Posts: 2370
- Joined: 12 Mar 2008, 10:05
- Location: Sidoarjo
Budiman wrote:suprayitno wrote:Tail drive gear sudah di ganti dengan punya TREX. Tetapi kendalanya stoper pinion Trex agak kepanjangan. Jadi posisi pinion ke autorotation gear ndak bisa lurus, ada selisih kurang lebih 1mm. Solusinya lubang bearing brecket bagian bawah harus di Oval kurang lebih 1mm, agar AR Gear dan pinion drive gear bisa lurus. (Belum saya lakukan).
Tadi pagi sudah saya coba lagi, langsung maknyus. Meskipun selisih 1mm.
Kesimpulannya puley bawaan kit yang tidak senter menyebabkan timing belt vibrasi, bisa jadi pada kecepatan tertentu timeng velt bersinggungan akibat vibrasi yang tinggi. Sama kalau kita naik mobil yang steernya semi. Pada kecepatan tertentu getaran steer keras, setelah melewati kecepatan tertentu getaran jadi hilang.
Mungkin begitu kali ya?
Hehehe
Ok sip,Pak Prayit..sekarang tinggal heli nya diwolak-walik...biar gak gosong ...hehehehehhe...saya ikut senenglah..
salam,
Budi
Belum berani bolak-balik pak, masih orientasi dulu terutama orientasi rudder yang ternyata terbalik, figur eight saja masih belepotan, biar comfort dulu. Soalnya latihan terakhir kurang lebih 8 bulan lalu progressnya masih belajar invert Setelah crash akhirnya putus asa dan main pesawat sampai skrg.
Kadang juga terlintas untuk nyoba flip's soalnya kalau di simulator sudah jago. Tapi tahan dulu dah, jantung dag dig dug.
he he he,...
Salam
Prayit.
- Budiman
- Chief Master Sergeant
- Posts: 1894
- Joined: 17 Jan 2007, 15:27
- Location: bekasi-surabaya
- Contact:
suprayitno wrote:Budiman wrote:suprayitno wrote:Tail drive gear sudah di ganti dengan punya TREX. Tetapi kendalanya stoper pinion Trex agak kepanjangan. Jadi posisi pinion ke autorotation gear ndak bisa lurus, ada selisih kurang lebih 1mm. Solusinya lubang bearing brecket bagian bawah harus di Oval kurang lebih 1mm, agar AR Gear dan pinion drive gear bisa lurus. (Belum saya lakukan).
Tadi pagi sudah saya coba lagi, langsung maknyus. Meskipun selisih 1mm.
Kesimpulannya puley bawaan kit yang tidak senter menyebabkan timing belt vibrasi, bisa jadi pada kecepatan tertentu timeng velt bersinggungan akibat vibrasi yang tinggi. Sama kalau kita naik mobil yang steernya semi. Pada kecepatan tertentu getaran steer keras, setelah melewati kecepatan tertentu getaran jadi hilang.
Mungkin begitu kali ya?
Hehehe
Ok sip,Pak Prayit..sekarang tinggal heli nya diwolak-walik...biar gak gosong ...hehehehehhe...saya ikut senenglah..
salam,
Budi
Belum berani bolak-balik pak, masih orientasi dulu terutama orientasi rudder yang ternyata terbalik, figur eight saja masih belepotan, biar comfort dulu. Soalnya latihan terakhir kurang lebih 8 bulan lalu progressnya masih belajar invert Setelah crash akhirnya putus asa dan main pesawat sampai skrg.
Kadang juga terlintas untuk nyoba flip's soalnya kalau di simulator sudah jago. Tapi tahan dulu dah, jantung dag dig dug.
he he he,...
Salam
Prayit.
Gampang,Pak...pelan2 aja dulu..ga perlu buru2...ng-flip itu mudah..nanti sampean juga akan berani,karena di simulator udah bisa...lalu..orientasi heli..jangan berpedoman pada tail rotor,acuan tetap pada hidung dan rotor disc si GL,Pak...mau posisi apapun..orientasi pada dua hal itu aja...
salam,
Budi
- Syafik
- Brigadier General
- Posts: 7946
- Joined: 22 Jan 2007, 13:24
- Location: Gresik - Surabaya
- Contact:
- suprayitno
- Second Lieutenant
- Posts: 2370
- Joined: 12 Mar 2008, 10:05
- Location: Sidoarjo
Syafik wrote:Mas Prayit kalau simulator jago pasti tidak sulit di realnya... tapi harus dibiasakan dulu orienatasinya...
Kapan nih bisa terbang bareng lagi JD... atau nunggu yang dilaut turun kedarat dulu, wah kelamaan dong
Ya om Syafik, sementara terbang sopan dulu, terbang kesana kemari, sambil melatih jantung agar tidak terlalu berdebar. Soalnya kalau sudah begitu jempol jadi ikut berdebar pula



- suprayitno
- Second Lieutenant
- Posts: 2370
- Joined: 12 Mar 2008, 10:05
- Location: Sidoarjo
Dengan GL, Nose in sudah lumayan agak tenang helinya, meskipun jempol masih bergidig. Pinginya di foto dari samping kayak sedang komunikasi dengan heli, terus dicetak besar tempel di dinding keren kali ya.
Sementara terbang sopan kesana kemari sambil mengembalikan refleks jempol. Padahal dari dulu refleks jempolnya jelek hik's.

Sementara terbang sopan kesana kemari sambil mengembalikan refleks jempol. Padahal dari dulu refleks jempolnya jelek hik's.

- Budiman
- Chief Master Sergeant
- Posts: 1894
- Joined: 17 Jan 2007, 15:27
- Location: bekasi-surabaya
- Contact:
suprayitno wrote:Dengan GL, Nose in sudah lumayan agak tenang helinya, meskipun jempol masih bergidig. Pinginya di foto dari samping kayak sedang komunikasi dengan heli, terus dicetak besar tempel di dinding keren kali ya.![]()
Sementara terbang sopan kesana kemari sambil mengembalikan refleks jempol. Padahal dari dulu refleks jempolnya jelek hik's.
Wah kalo gitu bentar lagi helinya nose in inverted dlm waktu dekat ini..hehehehe..
salam,
Budi
- Adnan_Mokodompit
- Senior Airman
- Posts: 225
- Joined: 05 Aug 2008, 19:53
- Location: Manado
- Syafik
- Brigadier General
- Posts: 7946
- Joined: 22 Jan 2007, 13:24
- Location: Gresik - Surabaya
- Contact: