christoffel wrote:Akhirnya tadi sore nekat coba terbang, meskipun angin sebenarnya kurang bersahabat.
Hasilnya: power memuaskan (untuk saya yg masih pemula malah agak over). Static thrust 35Kg. Masih pake prop standart Hawk 32x10.
yg bantuin : om ASEN, om Iskandar, om Joko, om Herman Hahijary, om Agung Setyo, om Krisna Darmawan, dan om Robert M good team work ...
kesimpulan, DLE 170 standart sudah memadai untuk paratrike, dan berarti DLE220 lebih bisa lagi dong ... (barangkali buat yg bobotnya berat2, ini bisa bikin lebih PD)
sore ini terbang lagi .... test flight yg kesekian ...
yg bantuin : om Ferio, pak Iskandar, Pak Agung Perlabaya, Pak Robert W, dan beberapa staff saya ... Power bagus, cruising speed di sekitar setengah throtle ... Untuk belok hanya perlu tambah throtle sedikit saja ...
Lihat videonya, terbangnya begitu slow and Low om Christ.
Mantap....
Kalau pingin cruises lebih cepat, apakah dgn power DLE170 itu sanggup Om Christ? Trus bisa terbang berapa lama...? Kan biasanya kalau RC Plan kan terbang paling kisaran 10 - 15 menit, ...
om budi, om didin, thanks dukungannya. ini hasil lajutan dari RC paratrike nya hahaha ... @om didin: bisa om, cruising artinya nggak naik dan nggak turun. di kasus saya kira2 setengah throtle. pada kondisi ini thrust dari mesin pas untuk mengkompensasi drag saja. kalau throtle ditambah, bakal naik, kalau dikurangi bakal turun. Kalau mau lebih cepat tapi nggak naik, bisa tambah throtle dan juga menurunkan AoA nya. di riser A nya ada tali yg disambung kebawah (dekat kaki) dan bisa di injak. dengan meng-injak tali ini, riser A akan ditarik turun (riser B dan C juga turun dikit karena ada system katrol-nya) sehingga AoA akan berkurang dan canopy akan meluncur lebih cepat. Biasanya ini dilakukan kalau angin cukup kencang sehingga canopy nggak maju2, kalau di tambah throtle malah naik, ...
detailnya begini : (semua pake pipa Stainless Steel) * As belakang pakai pipa 1 inch tebal 1.5mm di rangkap dengan pipa 7/8 inch tebal 1.2 mm (di masukkan ke dalam pipa 1 inch nya). Ujung2 nya di masuki lagi dengan long nut / mur panjang ukuran 12 mm (diameter baut pasangannya) panjang 30 mm, dan di-las mati. * As Ban menggunakan Baut Stainless 12mm panjang 15mm di bautkan ke ujung as tadi. * Ban pakai Artco 8 inch x 3 inch, di lepas bearing aslinya, diganti dengan 2 buah bearing skf 3202 (double angled) untuk beban axial dan 2 buah 6202 (deep grove sealed) untuk beban radial. ini untuk masing2 roda. inner diameter bearing nya 15mm, jadi pakai ganjal 15mm/12mm sekalian sebagai penahan / hub di tengah nya ( pakai 6202 yg murah, dibongkar dan diambil tengah nya saja).
christoffel wrote:
Last edited by christoffel on 17 Feb 2012, 10:37, edited 1 time in total.