Angin dan Autorotation

Diskusi Heli RC secara umum

Moderators: e12ry, Yudha

User avatar
handoyo6299
Senior Master Sergeant
Senior Master Sergeant
Posts: 611
Joined: 02 Aug 2008, 10:08
Location: Jogja-semarang-Jepara (active)
Contact:

Re: Angin dan Autorotation

Post by handoyo6299 »

Halo Om Budiman..
Aduh iya lupa mencantumkan spec si veteran Xcell.. betul om saya menggunakan blade 690 untuk si Xcell, dan betul rpm nya memang lebh rendah.
Sementara padle Trex600 saat ini menggunakan miliknya Hirobo, dan blade menggunakan Align 3G.
Kalau Trex saya kok malah kebalikan ya suhu, apa karena pengaruh blade itu ya.. lalu bagaimana dengan rotor spec dari kedua heli Om Budiman?
User avatar
DIMAS
Senior Master Sergeant
Senior Master Sergeant
Posts: 515
Joined: 28 Dec 2008, 19:50
Location: Ciputat

Re: Angin dan Autorotation

Post by DIMAS »

handoyo6299 wrote:. . . . .
Pernah mengalami hal aneh dengan Trex, dimana perasaan sudah masuk ke negative pitch, tapi heli masih cenderung meluncur tanpa ada tendensi descent, walhasil throttle stick dirutunkan lagi, ... dengan sekonyong-koyong heli meluncur kebawah dan kehilangan forward flightnya, bikin jantung berdeguup keras... kondisi angin cukupan.. sepoi-sepoi...kira-kira apa yang menyebabkan hal ini terjadi ya...untungnya head speed masih cukup tinggi, sehingga masih bisa landing dengan baik tapi tidak di tempat yang diharapkan.
Mohon pencerahan....


Ikut urun rembuk ya om2 . . . . . .
Pada kondisi di atas, kalimat yg diwarna'in merah,
Heli pasti akan meluncur lebih cepat, kalau pitch negatif dan power off.

Saat power cut off,
- Pitch negatif (diatur sesuai pengalaman) supaya putaran blade ga habis dan pasti heli meluncur lebih cepat.
- Kadang negatif diperbesar supaya dapat tambahan putaran tapi memang heli meluncur lebih cepat.
- Oleh sebab itu kalo autoratation lebih enak dengan posisi yg tinggi.

Kalo udah mau spot landing,
- Baru deh atur pitch lagi, supaya heli ga meluncur dan posisi diarahkan.
- Supaya aman, posisikan landing vertikal di atas titik pendaratan.
- Utk Maneuver "Schedule A" lebih pendek vertikal lending lebih bagus penilaian (toleransi vertikal landing maks 50 cm).

Setelan pitch yg saya pake negative 7 dan positive 12.

Tolong dikoreksi kalo ga sesuai,
Salam ...
User avatar
handoyo6299
Senior Master Sergeant
Senior Master Sergeant
Posts: 611
Joined: 02 Aug 2008, 10:08
Location: Jogja-semarang-Jepara (active)
Contact:

Re: Angin dan Autorotation

Post by handoyo6299 »

Wuah muantebb... terima kasih Dimas masukannya, terutama setting pitch auto nya..
Mengenai karakteristik rotor, kira kira seberapa pengaruhnya terhadap kemampuan Autorotation ini ya Dimas..misalnya kalau kita bandingkan antara Trex dengan Hirobo atau JR.. mohon pencerahan
User avatar
Budiman
First Lieutenant
First Lieutenant
Posts: 1271
Joined: 17 Jan 2007, 15:27
Location: bekasi-surabaya
Contact:

Re: Angin dan Autorotation

Post by Budiman »

handoyo6299 wrote:Halo Om Budiman..
Aduh iya lupa mencantumkan spec si veteran Xcell.. betul om saya menggunakan blade 690 untuk si Xcell, dan betul rpm nya memang lebh rendah.
Sementara padle Trex600 saat ini menggunakan miliknya Hirobo, dan blade menggunakan Align 3G.
Kalau Trex saya kok malah kebalikan ya suhu, apa karena pengaruh blade itu ya.. lalu bagaimana dengan rotor spec dari kedua heli Om Budiman?


@Om Handoyo

Spesifikasi heli saya :
T-Rex 600 NP , menggunakan main blade ALIGN 600mm 3D, menggunakan paddle Sceadu Evo50 dg satu jenis pemberat bawaan yg bukan dr timah(yg paling berat), flybar juga menggunakan part Sceadu Evo 50, untuk pemberat pada paddle saya tidak menyertakan yg timah, karena dari hasil percobaan jika dipasang komplit malah menghasilkan T-Rex yang mengangguk2 dg headspeed yang saya inginkan. Hasilnya, T-Rex 600 mampu hover dan bermanuver lebih stabil serta lebih track pada 'path' nya dalam kondisi berangin.
T-Rex 600 memiliki headspeed yang tinggi.

Sceadu Evo 50, masih menggunakan flybar dan paddle yang orisinil, main blade menggunakan ALIGN 600mm 3D, untuk pemberat pada paddle saya masih perlu mencoba2 lagi...karena jika hanya menggunakan salah satu pemberat saja, saya masih kerepotan untuk mengendalikan heli saat hover dlm kondisi berangin. Oleh karena itu saya putuskan untuk menggunakan 2 jenis pemberat pada paddlenya.
Sceadu Evo 50 memiliki headspeed yang rendah.

Untuk main blade ALIGN 600mm 3D, saya rasa bagus2 saja kok, karena main blade ini cenderung ringan, jadi seharusnya akan memperingan kerja engine. Hanya saja, kecenderungan main blade jenis ini cenderung untuk agak over-reaktif saat diterpa angin,jika kita kurang peka mengatur pitch saat hover. Namun ini hanya terbatas pada heli kelas 50

@Om Dimas,
apakah -7 deg dan +12 deg ini bisa diaplikasikan untuk heli kelas 50?.... :tlt
User avatar
DIMAS
Senior Master Sergeant
Senior Master Sergeant
Posts: 515
Joined: 28 Dec 2008, 19:50
Location: Ciputat

Re: Angin dan Autorotation

Post by DIMAS »

handoyo6299 wrote:Wuah muantebb... terima kasih Dimas masukannya, terutama setting pitch auto nya..
Mengenai karakteristik rotor, kira kira seberapa pengaruhnya terhadap kemampuan Autorotation ini ya Dimas..misalnya kalau kita bandingkan antara Trex dengan Hirobo atau JR.. mohon pencerahan


Karakteristik rotor sangat-sangat berpengaruh.
Yang pasti utk heli aliran Patern, biasanya ada sudut delta dan pitch bisa dapet sampe 12 derajat.

Salam...
User avatar
DIMAS
Senior Master Sergeant
Senior Master Sergeant
Posts: 515
Joined: 28 Dec 2008, 19:50
Location: Ciputat

Re: Angin dan Autorotation

Post by DIMAS »

Budiman wrote:@Om Dimas,
apakah -7 deg dan +12 deg ini bisa diaplikasikan untuk heli kelas 50?.... :tlt


Kalo menurut teori harusnya bisa.
Tapi karena panjang dan berat blade kelas 50 tidak seberat klas 90, saya kawatir inersia dari blade klas 50 sedikit.
Jadi harus coba2 juga auto dari ketinggian 5 mtr....tambah2 terus ......sampe di ketinggian level 3.

Karena saya juga belum coba pake klas 50.
Salam...
User avatar
Budiman
First Lieutenant
First Lieutenant
Posts: 1271
Joined: 17 Jan 2007, 15:27
Location: bekasi-surabaya
Contact:

Re: Angin dan Autorotation

Post by Budiman »

DIMAS wrote:
Budiman wrote:@Om Dimas,
apakah -7 deg dan +12 deg ini bisa diaplikasikan untuk heli kelas 50?.... :tlt


Kalo menurut teori harusnya bisa.
Tapi karena panjang dan berat blade kelas 50 tidak seberat klas 90, saya kawatir inersia dari blade klas 50 sedikit.
Jadi harus coba2 juga auto dari ketinggian 5 mtr....tambah2 terus ......sampe di ketinggian level 3.

Karena saya juga belum coba pake klas 50.
Salam...


Berapakah rata2 range pitch negatif untuk main blade agar saat heli 'descent' , maka akan semakin menambah putaran rotor?...mohon pencerahan..
User avatar
DIMAS
Senior Master Sergeant
Senior Master Sergeant
Posts: 515
Joined: 28 Dec 2008, 19:50
Location: Ciputat

Re: Angin dan Autorotation

Post by DIMAS »

Budiman wrote:Berapakah rata2 range pitch negatif untuk main blade agar saat heli 'descent' , maka akan semakin menambah putaran rotor?...mohon pencerahan..


Mungkin sekitar -3 s/d -4
Pada kondisi blade seperti ini, pada saat mau landing, posisi blade bisa berkisar +9 s/d +10

Salam...
User avatar
Budiman
First Lieutenant
First Lieutenant
Posts: 1271
Joined: 17 Jan 2007, 15:27
Location: bekasi-surabaya
Contact:

Re: Angin dan Autorotation

Post by Budiman »

DIMAS wrote:
Budiman wrote:Berapakah rata2 range pitch negatif untuk main blade agar saat heli 'descent' , maka akan semakin menambah putaran rotor?...mohon pencerahan..


Mungkin sekitar -3 s/d -4
Pada kondisi blade seperti ini, pada saat mau landing, posisi blade bisa berkisar +9 s/d +10

Salam...

Terimakasih atas pencerahannya,Om Dimas... :ok ....
Buat temen2 yang tertarik dengan persoalan Autorotation, ..Suhu Dimas telah memberikan salah satu "resep rahasia" nya..silahkan untuk dipraktekkan..
User avatar
Syafik
Major General
Major General
Posts: 4026
Joined: 22 Jan 2007, 13:24
Location: Gresik - Surabaya
Contact:

Re: Angin dan Autorotation

Post by Syafik »

Diskusi yang sangat berharga... ikut menyimak
Post Reply