Salam kenal, mungkin topik ini sudah basi juga
Saya sependapat dengan semua masukan teman-teman, ijinkan saya melengkapi saja.
F3A dan juga 3D di-design seringan mungkin, jadi agak ringkih, salah satu persyaratannya harus landing di tempat yang rata.
Pengalaman saya, saya punya Funtana 40, di-design seringan mungkin juga, pada saat landing keluar masuk rumput, landing gear lepas

.
Teman saya terbang pattern kelas 140, landing terlalu pelan, stall diatas landasan pacu, padahal tidak tinggi-tinggi amat, patah pinggang
Oleh sebab itu, penerbang pattern, mau terbang saja, pesawatnya diangkat sampai landasan pacu terus take off, sedapat mungkin tidak lama-lama jalan dilandasan pacu baik pada saat take off dan landing. Penerbang F3A paling anti taxiing
Solusinya: lapangan rumputnya dibuat rata untuk jalur take off dan landing, tanam rumput lapangan golf jika memungkinkan. Daripada tidak terbang F3A pattern

Jangan ditambah penguat dll, nanti tambah berat pesawatnya, menggangu performance manuever he he

. F3A semua suka ditimbang, mesti bawa timbangan terigu
Selamat berlatih terbang pattern, lancar-lancar untuk semuanya.
Salam aeromodelling,
Janto