Btul om saya pernah buat, 2 kali malahan, pertama dg profil semi simetris (tinggal tekuk polyfoam 2mm atas bawah dan ganjel spar dah jadi),power dari motor 180 pusher
yg kedua profil K/F, power dari motor cdr pusher
Versi yg pertama terbangnya lebih liar dibanding versi kedua, ukuran sama.
Kalo yg om Prabowo buat ini dg EDF , perlu EDF dg power gede om mengingat profil airfoilnya yg gelembung, terutama saat take off.
Kalo udah terbang sih rasanya udah lebih efisien penggunaan powernya karena bisa dipastikan liftnya pasti gede dan glidenya pasti bagus sebagaimana lazimnya karakter flying wing
Mencoba membuat plan ho 229 dr 3 views
Moderators: im-sad, GandrungMaBur
- iwan21
- Administrator
- Posts: 9769
- Joined: 17 Jan 2007, 14:11
- Location: Bekasi
- Contact:
- kucing
- Senior Master Sergeant
- Posts: 576
- Joined: 20 Jan 2007, 12:04
- Location: BINTARO
alo om prabowo...wah kalau saya mah ndak sampe seditail itu salut2x, ama om prabowo....kalau menurut saya karakter terbang model seperti ini butuh speed tinggi(mirip2x zagi) kalau pelan aga2x ogel2x....ini menurut saya kalau salah mohon maaf
saran mas prabowo, utk test awal jgn pake EDF dulu dibikin pusher aja dulu sebagai uji coba. seperti yg om iwan katakan kalau EDF perlu power yg besar dan tentunya biaya juga besar...
saran mas prabowo, utk test awal jgn pake EDF dulu dibikin pusher aja dulu sebagai uji coba. seperti yg om iwan katakan kalau EDF perlu power yg besar dan tentunya biaya juga besar...
- iwan21
- Administrator
- Posts: 9769
- Joined: 17 Jan 2007, 14:11
- Location: Bekasi
- Contact:
- Prabowo
- Airman
- Posts: 39
- Joined: 14 Mar 2007, 13:18
- Location: Brebes/Purwokerto
- Contact:
maaf atas doble postingnya.....
wah trimakasih sudah mau memberikan saran sarannya om iwan dan om kucing,
oh iya om iwan dari beberapa referensi airfoil yang saya cari memang ada yang pake simetris dan scale nya, seperti 2 gambar ini,
gambar diatas adalah profil airfoil yang asli, scale
dan yang ini garis warna merah adalah profil airfoil scale, sedangkan garis warna hitam adalah profil airfoil dari profili
2 gambar ini sebagar referensi saya ambil dari rc scale builder. Posting depan saya upload full airfoil original dari gambar 3 views yang "rusia", benar benar lengkap sampai wing tipnya.
untuk hitung hitungan tehnis saya memang masih sangat kosong untuk bicara tentang desain
untuk baiknya saya ikuti saran suhu berdua yang udah berpengalaman.
pertama setelah plan dianggap final saya akan coba pusher seperti saran suhu berdua,
kedua untuk washout dan hedral juga saya hitung nol dulu saja, meskipun saya juga menyiapkan plan yang hedral dan washoutnya scale.
ketiga untuk amannya kayaknya saya mending coba bikin zagi aja dulu atau jenis flyng wing lain untuk mempelajari karakter flyng wing pada umumnya, benar begitu suhu? sekalian belajar handling karena kecenderungan keseimbangan lateral flyng wing yang "unik".
kalau ada salah mohon koreksi....
wah trimakasih sudah mau memberikan saran sarannya om iwan dan om kucing,
oh iya om iwan dari beberapa referensi airfoil yang saya cari memang ada yang pake simetris dan scale nya, seperti 2 gambar ini,

gambar diatas adalah profil airfoil yang asli, scale

dan yang ini garis warna merah adalah profil airfoil scale, sedangkan garis warna hitam adalah profil airfoil dari profili
2 gambar ini sebagar referensi saya ambil dari rc scale builder. Posting depan saya upload full airfoil original dari gambar 3 views yang "rusia", benar benar lengkap sampai wing tipnya.
untuk hitung hitungan tehnis saya memang masih sangat kosong untuk bicara tentang desain
untuk baiknya saya ikuti saran suhu berdua yang udah berpengalaman.
pertama setelah plan dianggap final saya akan coba pusher seperti saran suhu berdua,
kedua untuk washout dan hedral juga saya hitung nol dulu saja, meskipun saya juga menyiapkan plan yang hedral dan washoutnya scale.
ketiga untuk amannya kayaknya saya mending coba bikin zagi aja dulu atau jenis flyng wing lain untuk mempelajari karakter flyng wing pada umumnya, benar begitu suhu? sekalian belajar handling karena kecenderungan keseimbangan lateral flyng wing yang "unik".
kalau ada salah mohon koreksi....
- iwan21
- Administrator
- Posts: 9769
- Joined: 17 Jan 2007, 14:11
- Location: Bekasi
- Contact:
- Prabowo
- Airman
- Posts: 39
- Joined: 14 Mar 2007, 13:18
- Location: Brebes/Purwokerto
- Contact:
oke saya lanjut...
oya hari ini tadi saya ikut mas wigit, salah satu teman di jogja ikut liat latihan di agro sekitar STTA jogja.
dan dia (mas wigit) bawa v wing pusher, benar liar meskipun v wing nya kurang power kurang, tapi karakter terbangnya keihatan beda sekali dan wah.....
harus penah nyoba "yang ginian" dulu sebelum sampe ke prototype pertama ho 229.
saya lanjutin masuk ke tahap pengerjaan wing lagi.
seperti janji saya kemarin setelah beberapa kali coba pakai airfoil yang berubah ubah dari ho 229 v2 nya giuseppe,
sampai ambil dari plan ho eksperimen dengan power hidrogen itu. Ahirnya ini adalah gambar referensi terahir
yang final saya pakai untuk konfigurasi airfoil nya. cukup lengkap!
dan tetap digabung dengan wing root airfoil untuk center section yang sudah saya kerjakan ternyata ga banyak yang berubah
wing root tetap diambil dari olahan potongan 3v ini
ini gambaran kesibukan di halaman kerja saya saat masih memakai air foil dari plannya ho 229 v2 giuseppe.
Airfoil benar benar saya ambil mentah mentah out line tiap sectionnya. meski begitu bukan berati menyelesaikan masalah,
karena tetap banyak penyesuaian. karena dimensi tiap foilnya juga harus disesuaikan dengan letak foil itu sendiri di wing dan berapa banyak foil ho 229 giuseppe dengan yang ada bi benak saya berbeda jauh. malah repot.
nah yang ini suasana pengerjaan airfoil final dari gambar 3v yang diawal tadi saya bicarakan,
saya kerjakan sekalian dengan templat atau lebih tepatnya JIG untuk proses perakitan nanti,
untuk menjamin rib benar benar sudah diposisi yang tepat.
to be continued....
oya hari ini tadi saya ikut mas wigit, salah satu teman di jogja ikut liat latihan di agro sekitar STTA jogja.
dan dia (mas wigit) bawa v wing pusher, benar liar meskipun v wing nya kurang power kurang, tapi karakter terbangnya keihatan beda sekali dan wah.....
harus penah nyoba "yang ginian" dulu sebelum sampe ke prototype pertama ho 229.
saya lanjutin masuk ke tahap pengerjaan wing lagi.
seperti janji saya kemarin setelah beberapa kali coba pakai airfoil yang berubah ubah dari ho 229 v2 nya giuseppe,
sampai ambil dari plan ho eksperimen dengan power hidrogen itu. Ahirnya ini adalah gambar referensi terahir
yang final saya pakai untuk konfigurasi airfoil nya. cukup lengkap!

dan tetap digabung dengan wing root airfoil untuk center section yang sudah saya kerjakan ternyata ga banyak yang berubah

wing root tetap diambil dari olahan potongan 3v ini

ini gambaran kesibukan di halaman kerja saya saat masih memakai air foil dari plannya ho 229 v2 giuseppe.
Airfoil benar benar saya ambil mentah mentah out line tiap sectionnya. meski begitu bukan berati menyelesaikan masalah,
karena tetap banyak penyesuaian. karena dimensi tiap foilnya juga harus disesuaikan dengan letak foil itu sendiri di wing dan berapa banyak foil ho 229 giuseppe dengan yang ada bi benak saya berbeda jauh. malah repot.

nah yang ini suasana pengerjaan airfoil final dari gambar 3v yang diawal tadi saya bicarakan,
saya kerjakan sekalian dengan templat atau lebih tepatnya JIG untuk proses perakitan nanti,
untuk menjamin rib benar benar sudah diposisi yang tepat.

to be continued....
- Prabowo
- Airman
- Posts: 39
- Joined: 14 Mar 2007, 13:18
- Location: Brebes/Purwokerto
- Contact:
salam..
saya lanjutkan progres dari pengerjaan ho 229 ini
Data HO-229 V3
Wingspan 16.8 m
Length 7.47 m
Height 2.81 m
Weight 5,067 kg
Wing area 50.20 m²
Wing loading 137.7 kg/m²
scale HO-229 V3 wing span dengan patokan diameter inlet
scale 1/10 = 1680 mm 56 mm EDF
scale 1/6 = 2800 mm 93 mm EDF
scale 1/5 = 3360 mm 112 mm EDF
jadi kalau kemarin target saya untuk ho 229 v3 dengan power edf 90mm berarti
span di kisaran scale 1/6 dengan span 2800mm (bukan di kisaran 82 inchi-2.082 mm)
besar juga yah.. Wah itu berarti material yang dibutuhkan juga banyak, edf 90 mm juga butuh
power lippo besar. Padahal dari referensi sementara edf yang saya cari
Schubeler edf
Weight 48 g
Shroud diameter 95 mm
Shroud length 73 mm
Motor diameter 38 mm
Battery 7-10S
Power 2000 W
Static Thrust 3.6 kg
Air power edf
Outside Diameter 96.62 mm
Weight 136 g
Input Power 1000 W
Static Thrust 2 kg
hampir semua EDF dengan power yang mencukupi adalah EDF yang dibuat terbatas
dan harganya wuih......
semua EDF yang suitable dengan project ini rata rata mematok harga diatas seratus dolar
per unit kosong, artinya hanya edf unit tanpa elektrik motor. lalu berapa banyak lippo yang
harus mensuplai? esc berapa watt? mulai lemes deh...
so kita mulai masuk bagian realistis atau tidak kah project dengan full power EDF ini
bisa diselesaikan. btw ada yang punya data spek lengkap GWS EDF ga om?
tapi target terdekat dengan proto pusher tetap harus jalan toh target utam saya hanya punya
plan scale dari ho 229 v3 yang setidaknya pernah di coba dipakai untuk membuat prototipe,
dan prototipe tersebut mampu terbang.
saya coba tetapkan target prototipe pertama scale 1/10 atau span 1680 mm
dengan prop pusher,nol derajat washout, dan nol derajat hedral dengan tip reflex sesuai asli.
setelah itu baru ke proto kedua dengan scale 1/10- yang sama tapi dengan washout dan hedral
scale.
kalau kedua proto berhasil berarti airframe dari ho 229 v3 yang diadopsi ke plan ini
tinggal disempurnakan ke arah penggunaan EDF power. that's all.
selebihnya untuk realisasi EDF project simpan rapat-rapat dulu deh...
prototipe pertama scale 1/10 (biar hitungnya gampang he..he..he...)
atau span 1680 mm dengan prop pusher,0 deg washout, dengan tip reflex sesuai asli
dan o deg hedral. setelah itu baru ke proto kedua dengan scale 1/10- yang sama
tapi dengan washoutdan hedral scale.
jadi :
span 1680 mm
panjang 747 mm (ujung prop pusher)
wing area 520 mm
wing loading 13.7 gr/mm²
washout O deg
hedral O deg
ada saran om semua???
oh ya ini lay out ke dua proto, perbedaaan rib untuk center sect kelihatan jelas
dan ini proto untuk pusher
ada saran om semua...???
saya lanjutkan progres dari pengerjaan ho 229 ini
Data HO-229 V3
Wingspan 16.8 m
Length 7.47 m
Height 2.81 m
Weight 5,067 kg
Wing area 50.20 m²
Wing loading 137.7 kg/m²
scale HO-229 V3 wing span dengan patokan diameter inlet
scale 1/10 = 1680 mm 56 mm EDF
scale 1/6 = 2800 mm 93 mm EDF
scale 1/5 = 3360 mm 112 mm EDF
jadi kalau kemarin target saya untuk ho 229 v3 dengan power edf 90mm berarti
span di kisaran scale 1/6 dengan span 2800mm (bukan di kisaran 82 inchi-2.082 mm)
besar juga yah.. Wah itu berarti material yang dibutuhkan juga banyak, edf 90 mm juga butuh
power lippo besar. Padahal dari referensi sementara edf yang saya cari
Schubeler edf
Weight 48 g
Shroud diameter 95 mm
Shroud length 73 mm
Motor diameter 38 mm
Battery 7-10S
Power 2000 W
Static Thrust 3.6 kg
Air power edf
Outside Diameter 96.62 mm
Weight 136 g
Input Power 1000 W
Static Thrust 2 kg
hampir semua EDF dengan power yang mencukupi adalah EDF yang dibuat terbatas
dan harganya wuih......
semua EDF yang suitable dengan project ini rata rata mematok harga diatas seratus dolar
per unit kosong, artinya hanya edf unit tanpa elektrik motor. lalu berapa banyak lippo yang
harus mensuplai? esc berapa watt? mulai lemes deh...
so kita mulai masuk bagian realistis atau tidak kah project dengan full power EDF ini
bisa diselesaikan. btw ada yang punya data spek lengkap GWS EDF ga om?
tapi target terdekat dengan proto pusher tetap harus jalan toh target utam saya hanya punya
plan scale dari ho 229 v3 yang setidaknya pernah di coba dipakai untuk membuat prototipe,
dan prototipe tersebut mampu terbang.
saya coba tetapkan target prototipe pertama scale 1/10 atau span 1680 mm
dengan prop pusher,nol derajat washout, dan nol derajat hedral dengan tip reflex sesuai asli.
setelah itu baru ke proto kedua dengan scale 1/10- yang sama tapi dengan washout dan hedral
scale.
kalau kedua proto berhasil berarti airframe dari ho 229 v3 yang diadopsi ke plan ini
tinggal disempurnakan ke arah penggunaan EDF power. that's all.
selebihnya untuk realisasi EDF project simpan rapat-rapat dulu deh...
prototipe pertama scale 1/10 (biar hitungnya gampang he..he..he...)
atau span 1680 mm dengan prop pusher,0 deg washout, dengan tip reflex sesuai asli
dan o deg hedral. setelah itu baru ke proto kedua dengan scale 1/10- yang sama
tapi dengan washoutdan hedral scale.
jadi :
span 1680 mm
panjang 747 mm (ujung prop pusher)
wing area 520 mm
wing loading 13.7 gr/mm²
washout O deg
hedral O deg
ada saran om semua???
oh ya ini lay out ke dua proto, perbedaaan rib untuk center sect kelihatan jelas

dan ini proto untuk pusher

ada saran om semua...???
- iwan21
- Administrator
- Posts: 9769
- Joined: 17 Jan 2007, 14:11
- Location: Bekasi
- Contact:
Om , enggak coba yg ini :
http://www.hobbycity.com/hobbycity/stor ... oduct=5484
input power 840 watt, ESC perlu yg 60 amp dan lipo 4 sel he he heheheh..
.jatuhnya teetp mahal juga walau EDF unitnya (include motor) US 19.95 (terbilang murah tuh!)
http://www.hobbycity.com/hobbycity/stor ... oduct=5484
input power 840 watt, ESC perlu yg 60 amp dan lipo 4 sel he he heheheh..
.jatuhnya teetp mahal juga walau EDF unitnya (include motor) US 19.95 (terbilang murah tuh!)
- Prabowo
- Airman
- Posts: 39
- Joined: 14 Mar 2007, 13:18
- Location: Brebes/Purwokerto
- Contact:
- iwan21
- Administrator
- Posts: 9769
- Joined: 17 Jan 2007, 14:11
- Location: Bekasi
- Contact:
Nah peletakan EDF ini yg saya juga masih belum jelas bener....
1. Kalo dipasang didepan, inletnya besar dan EDF bisa menghisap udara sebanyak2nya, kendala di thrust tubenya panjang dan mesti dibuat halus dalemnya agar tidak timbul turbulensi , sementara di beberapa forum ditulis kalo sebaiknya panjang thrust tube itu = diameter inlet.
2. Kalo dipasang dibelakang, inletnya EDF terhalang oleh inlet tube, terutama pada sudut serang agak besar aliran udara yg dihisap EDF akan berkurang, dari percobaan yg pernah saya lakukan ada penurunan thrust sekitar 20 % dibanding model 1.
Untuk ngatasinnya saya bikin cheater hole/lubang tambahan persis didepan EDF nya.
Gitu aja om, mungkin ada baiknya juga cari referensi yg akurat utk perletakan EDF ini.
1. Kalo dipasang didepan, inletnya besar dan EDF bisa menghisap udara sebanyak2nya, kendala di thrust tubenya panjang dan mesti dibuat halus dalemnya agar tidak timbul turbulensi , sementara di beberapa forum ditulis kalo sebaiknya panjang thrust tube itu = diameter inlet.
2. Kalo dipasang dibelakang, inletnya EDF terhalang oleh inlet tube, terutama pada sudut serang agak besar aliran udara yg dihisap EDF akan berkurang, dari percobaan yg pernah saya lakukan ada penurunan thrust sekitar 20 % dibanding model 1.
Untuk ngatasinnya saya bikin cheater hole/lubang tambahan persis didepan EDF nya.

Gitu aja om, mungkin ada baiknya juga cari referensi yg akurat utk perletakan EDF ini.