Jika kita orientasinya ke beli dan membeli memang demikian, apalagi dengan kus US dollar yang sat ini mencapai angka hangpir 14 ribu, semua barang2 import menjadi naik harganya. namun jika kita pandai mensiasatinya dengan sedikit punya kemauan, semangat tinggi, sedikit keterampilan, bukan tidak mungkin Hobby aeromodeling masih bisa ditekuni oleh orang seperti saya yang cuman pensiunan.
Teman2 saya di Cirebon, dengan bermodalkan perangkat electronic (Motor BL, Servo, ESC, propeller dan Lipo) dan memanfaatkan barang2 bekas berupa foan bekas kotak2 : buah, TV, AC atau kayu triplek tipis yang banyak dijual di toko bangunan, mereka bisa membuat Pesawat Aeromodelling yang mutunya tidak jauh dari barang2 pabrikan di Hongkong, bisa terbangkan dengan baik dan mereka menikmatinya, pendek kata semboyan yg ditulis di logo Grage Aeromodelling " MINIMALIS REALISTIS" telah bisa ditunjukkan oleh teman2 saya di Cirebon (anggota KAC).
Jadi tidaklah benar kalau dikatakan bahwa hobbyAeromodelling ini hanya untuk orang2 yang berkantong tebal
(itu menurut pandangan pribadi saya).
Berikut adalah photo personil KAC dan hasil karyanya yang telah memulai menekuni membuat pesawat aeromodelling sendiri.
Ini Oom Kecong (Pa Rusdy) seniornya Hand made di KAC, hasil karyanya sudah mulai dilirik oleh HS local

Ini Mas Imam yang pernah menjadi Karyawannya HAC, bikinan tangannya rapih dan sekali jadi langsung bisa terbang

Ini Mas Dandy Newby dari Kuningan yang dalan tempo 1 tahun belajar Aeromodelling sudah bisa bikin beberapa pesawat scale

Ini Mas Lukman, masih kuliah, sudah nisa bikin pesawat speed (asuhan pa Rusdy/Kecong)

Ini Pa Amin baru sedang belaja, liat2 untuk mulai bikin pesawat, sementara masih main layangan,

Saya gimana?......hehe...masih tukang belanja, maklum udah S3 (sudah sangat sepuh)