Setahu saya pak, mesin ini start nya sangat susah.
mesin ini gak pakai busi(glow plug) tapi pake pengatur kompresi khas mesin diesel.
Belum lagi harga Eter nya yang ngalahin metanol, minyak tanah kalo pas langka juga he..he..he
saya tahun 1973 pernah punya mesin jenis ini mereknya YING YANG produk China (bisa kita bayangkan pada tahun sebelum itupun China sudah bisa bikin mesin pesawat modell ). Seingat saya mesin itu sangat mudah dihidupkan meskipun hanya diputar pakai jari saja,raungan mesin ini bisa memekakan telinga karena tanpa peredam suara,kekuranganya throttle fix tidak bisa diatur levelnya sampai fuelnya habis. Karena jenis diesel maka penyalaanya memakai bahan bakar yang mudah terbakar kena tekanan, disini dipakai minyak tanah, untuk menghasilkan putaran tinggi dipakai ether ( bahan cair yang biasa digunakan dirumah sakit untuk membius pasien ), sedang pelumasnya saya dulu pakai castoroil ( minyak biji Jarak ) dengan perbandingan 1:1:1. Sekarang mesin jenis ini sudah jadi barang langka.
Pak NF. Om Tjong baik2 aja di Sby. Untuk mesin Indonesia mungkin kita yang "muda" aja yang nerusin.
Saya sampai sekarang masih terbang dengan servo Futaba yang coklat. Servonya masih baik, sementara Transmitternya juga masih jalan, cuma frequensi 27 nya yang keganggu. Jadi servonya saya ganti kabel Futaba yang baru shg cocok dicolokin ke receiver yang baru.
Di Semarang ada P. Wimpy Iskandar? Dia teman saya.