Klinci wrote:Thanks relpy-nya..
Bukannya Wilga dan ArtTech Cessna mirip2 dengan WD ya? Foam, high wing trainer.. Tapi saya lom tau juga sih.. Lom pernah terbangin soalnya..
Sebetulnya saya sempat berpikir saya mau cari pesawat low wing trainer balsa gitu.. tapi nggak tau juga pesawat apa yang memenuhi kriteria itu..
Menurut teman2, low wing trainer seperti itu akan terlalu sulit nggak ya?
Thanks
Helo om Klinci, ini sekedar sharing sebagai info bahwa tidak semua pesawat high wing kategori trainer, kalaupun masuk kategori trainer dia pasti tidak se 'foregiving' WD.
Contohnya adalah CESSNA 182, coba saja di flare waktu approach mo landing dijamin pesawat akan mengalami TIP STALL alias melintir dan siapin deh tuh araldite untuk repair, tapi kalo WILGA menurut saya sangat mirip dengan WD cuman kalo hard landing kembali siapin tuh araldite untuk repair pinggangnya yang sangat mudah patah.
Ini cuman saran untuk menuju ke advance trainer gunakanlah CESSNA yang sangat bagus untuk melatih 'throttle management' guna untuk menghindari kondisi TIP STALL tapi kalo mo bertahap boleh juga tuh WILGA yang relatif bisa di FLARE mirip WD yang selanjutnya untuk melatih lebih halus take off dan landing mengingat WILGA landing gearnya TAIL DRAGGER maka waktu take off kalo kontrol elevatornya kurang pas resikonya pesawat sujud berbuntut biasanya propeller patah dan kalo landingnya tidak smooth beresiko pinggangnya patah
Tapi mohon kiranya penjelasan diatas jangan menjadikan urung niatannya untuk ganti pesawat, semuanya baik mulai WD pasti ada resikonya soal besar kecilnya itu merupakan hal yang sangat relatif dimana tujuannya kan kita untuk belajar, la wong yang sudah master aja masih bisa mengalami hal tersebut yang saya tuliskan diatas tapi karena lebih karena eksperimen yang overlimit biasanya dan ini sih umum deh suatu saat saya pun kadang2 pengen neko2 karena kan sifatnya challenging bukannya untuk unjuk kebolehan loh.
Nah sekarang tinggal pilihan anda, semuanya yang disebutkan oleh om Fly2Sky dan om Bima bagus2 tuh dan scale juga patut dicoba usulan om Sulistyo yang memiliki tantangan dan kepuasan yang lebih dimana kalo crash kan bahan repairnya sudah tersedia dirumah malah jadinya mulus lagi enggak belepotan dengan lem yang buntutnya menambah berat pesawat.
Selamat merenung dan apabila ada hal2 yang tidak pas atau salah mohon dimaafkan serta tidak lupa kepada para senior dan suhu saya mohon koreksinya.