Riset Perbandingan Transmitter

Tentang radio , servo , gyro dan rangkaian elektronik

Moderator: widodo

Post Reply
User avatar
DeVIN
Senior Airman
Senior Airman
Posts: 163
Joined: 22 May 2007, 05:55
Location: Tasbi MEDAN
Contact:

Riset Perbandingan Transmitter

Post by DeVIN »

Salam,
dengan tidak bermaksud untuk membandingkan “brand”, diperlukan tambahan ilmu bagi aeromodelers dalam mengetahui kemampuan Transmitter yang ada pada saat ini.

Selama beberapa tahun terakhir, teknologi Tx, telah berkembang pesat dengan adanya modulasi AM, PPM, PCM(512,1024,2050), DX6, DX7 format.

Parameter umum yang bisa dipakai adalah kemampuan kecepatan proses data yang berpengaruh pada penangkapan sinyal yang dikirimkan ke Rx, sehingga “glitch free”.

Kecepatan proses ini sering diartikan secara sederhana dengan frekuensi modul (AM,FM,GHz/Spektrum), atau bit data PCM (512,1024,2050), atau coding data (PPM,PCM), atau jenis crystal tx/rx (single, dual, synth).

Parameter berikutnya adalah banyaknya channel yang dapat difungsikan pada Tx tersebut, 2,3,4,6,8,9,10,12 dan 14 channel, yang tentunya lebih mudah untuk dianalisis tergantung model aero yang akan dipakai.

Nah, dari dua parameter diatas, ada beberapa hubungan yang nanti dapat disimpulkan berikutnya. Dengan referensi dari posting forum luar yang dimulai thread-nya dari tahun 2005, 22-ribuan X dilihat orang, dan terus diupdate oleh threader-nya sampe sekarang, sejalan dengan penambahan Tx dipasaran, lihat http://runryder.com/helicopter/t172571p ... TX+latency

Pengujian/analisis dilakukan pada mode 120 derajat eCPPM; mode PCM, mode PPM/no coding tidak termasuk, yang menggunakan 3 servo pada model heli.

Terdapat perbandingan kecepatan proses (latency) minimal dari beberapa Tx yang ada.

Image

Terdapat perbandingan kecepatan proses (latency) rata-rata dari beberapa Tx yang ada.

Image

Dari tabel pertama diatas, dapat diamati, latency minimal, kecepatan reaksi yang paling cepat apabila stick tx digerakkan, emang di dominasi 5 besar pada Tx keluaran terbaru, yang memang dikembangkan untuk ini, terlihat adanya :
-Dominasi frekuensi GHz, yaitu Futaba T6EX dan Spektrum DX7
-Dominasi keluaran Tx terbaru daru Futaba 12Z dan 14MZ, dengan modul PCM bit data besar
-Dominasi dari sebuah sistem Tx keluaran lama, Airtronics Stylus (tx ini sama keluarnya dengan Tx Hitec Eclipse/Optic)

Setelah lima besar, terdapat
-Dominasi dari Tx JR 9/10 ch (9303 aka 9X2, 10X), dibandingkan Tx Futaba 9/14 ch (9Z, 14MZ) , dengan modul PCM bit data biasa

Dan pada urutan terakhir
-Tx JR – Spektrum, Tx Hitec Eclipse – QPCM, Tx Futaba 9C – QPCM
-Dan yang terakhir kali Spektrum DX6, dan ini wajar mengingat sistem ini sebenarnya untuk Park flyer, bukan Heli, namun berhubung memakai frekuensi 2,4 GHz, sering dipaksakan untuk dipakai karena “glitch free”, padahal glitch free ini sebenarnya berhubungan erat sekali dengan minimal latency.

Dari tabel kedua diatas, kemampuan latency rata-rata (average), dilakukan dengan perbandingan parameter lain (PCM, DSM, DSM2, FASST, dan XPS pada eCCPM; mode PCM, mode PPM/no coding tidak termasuk), terlihat hubungan yang dapat disimpulkan, bahwa,

“banyaknya channel yang dapat dihandle sebuah Tx, ternyata mempengaruhi waktu kontrol pada swash eCPPM heli”

Ini berhubungan dengan banyaknya perintah yang akan dikirimkan (banyak channel-nya bro, 14ch????????), sehingga mempengaruhi waktu sampenya sinyal ke rx, yang prosesnya dimulai dari urutan pemasukan kontrol pada stick oleh manusia – di coding oleh prosesor tx - di kirim dan ditangkap oleh rx – dan diolah rx untuk menggerakkan servo. Ini dapat dianalogikan, misalnya pada saat heli akan crash, terus perlu kita koreksi gerakannya dengan remote, agar tidak jadi crash tentunya.

Misal :

Terdapat perbedaan latency sebesar hanya 46 milidetik = 0,046 detik, pada saat heli yang mo jatuh dengan kecepatan 72 kmeter/jam = 20meter/detik, dengan perbedaan tersebut, kita sudah kehilangan 20 x 0,046 = 0,92 meter = 92 cm untuk menyelamatkan heli kita. Bayangkan kalo ini terjadi, misal pada ketinggian 10 meter, berarti heli bereaksi untuk diselamatkan pada ketinggian 9,08 meter, ya kalo terjadi pada ketinggian 1 meter (mungkin?) ya pasti kena tanah tuh heli, he3x.


Kembali ke laptop, pengaruh banyaknya chanel terlihat jelas dari:
-Tx Airtronic Stylus, hanya 4 ch
-Tx Futaba 12 ch, lebih baik dari yang 14 ch
-Tx JR 9ch, lebih baik dari yang 10 ch

Sebenarnya ada parameter lain yang dimana2 berhubungan sama dompet anda.
He3x, ya jelas, kalo mahal pasti bagus, tapi “ada juga yang bagus, tapi nggak murahan” kok. Tuk ini, semua bisa riset sendiri, karena tebal dompet dipengaruhi oleh situasi, kondisi, dan toleransi kita dalam mengeluarkan lembar – lembar rupiah tuk hobi ini.

Demikian. Semoga bermanfaat.

Salam.
User avatar
tn
Staff Sergeant
Staff Sergeant
Posts: 229
Joined: 17 Jan 2007, 17:44
Location: seribu sungai (Banjarmasin)
Contact:

Post by tn »

waduh sip banget....makasih elmunya om devin
User avatar
DeVIN
Senior Airman
Senior Airman
Posts: 163
Joined: 22 May 2007, 05:55
Location: Tasbi MEDAN
Contact:

Post by DeVIN »

kembali om tn, ada yang bisa nambahin?

salam.
User avatar
andre77
Technical Sergeant
Technical Sergeant
Posts: 388
Joined: 17 Jan 2007, 14:38
Location: BANJARMASIN
Contact:

Post by andre77 »

Wah ini reverensi yang sangat bagus buat yang mau beli Radio.

Tapi apa gak mubajir respon yang cepat dari radio tidak di imbangi oleh sped dari servo.
User avatar
sudjai sarmo
Senior Master Sergeant
Senior Master Sergeant
Posts: 529
Joined: 30 Jan 2007, 04:37
Location: Banjarbaru.
Contact:

Post by sudjai sarmo »

Artikel diatas masih menjadi polemik antara Mr.J Kos dengan Mr.W.Pasamn.
User avatar
andre77
Technical Sergeant
Technical Sergeant
Posts: 388
Joined: 17 Jan 2007, 14:38
Location: BANJARMASIN
Contact:

Post by andre77 »

sudja'i sarmo wrote:Artikel diatas masih menjadi polemik antara Mr.J Kos dengan Mr.W.Pasamn.


Pak Jai tolong di jelaskan dong maksudnya saya tambah mumet nih :-k
User avatar
sudjai sarmo
Senior Master Sergeant
Senior Master Sergeant
Posts: 529
Joined: 30 Jan 2007, 04:37
Location: Banjarbaru.
Contact:

Post by sudjai sarmo »

@ andre:
Coba Anda buka situs tersebut J Kos dan W.Pasman masing2 beradu argumentasi, malah Mr.Pasman heran kenapa pihak Futaba tidak memberikan respon.
Kayaknya diantara keduanya berbeda cara mengujinya saja, tetapi masih banyak parameter yang menjadikan kelambatan perintah jempol untuk sampai di pesawat atau heli kita, misalnya servo apa yang kita pakai, tegangan kerjanya berapa Volt dan lain2.
User avatar
e12ry
Airman First Class
Airman First Class
Posts: 70
Joined: 06 May 2007, 20:05
Location: -Earth-

Post by e12ry »

sudja'i sarmo wrote:@ andre:
Coba Anda buka situs tersebut J Kos dan W.Pasman masing2 beradu argumentasi, malah Mr.Pasman heran kenapa pihak Futaba tidak memberikan respon.
Kayaknya diantara keduanya berbeda cara mengujinya saja, tetapi masih banyak parameter yang menjadikan kelambatan perintah jempol untuk sampai di pesawat atau heli kita, misalnya servo apa yang kita pakai, tegangan kerjanya berapa Volt dan lain2.


betul pak setuu sekali... banyak faktor lain.... semua tergantung dari harmonisasi antara barang2 yg kita rakit di heli kita........ dan setingannya... makanya heli itu punya attitude yg berbeda...
Kalo rambatan freq cepat servo lambat sama aja.....

dan yg paling penting semua itu harus trial and error..... dan banyak baca forum.....

Kalo msalah merek Rx tergantung sih kubu siapa yg ngomong kalo futaba pasti bilang futaba yg terbaik... kalo kubu jr pasti bilang jr yg terbaik....

Kalo 12mz sama 14mz karena firm wire 14 mz masih belum final jadi istilahnya masih beta lah.... mungkin karena itu ada glitching... selain itu kalo 14 chn.... itu banyak lho chnnya.... paling kita pake 9 trus sisanya kan mubazir alias (Rugi Bow...)....

Kalo JR 10 sama 9 chn.... belum bandingin... karena 10x kayanya sih mesti beli dari overseas.... prinsip saya kalo beli barang electronic jangan di overseas karena kalo rusak repot euy.....
yah beda2 dikit beli di lhs aja... jadi kalo rusak tinggal timpukin yg ke yg jual hehehehehe =P~

kalo aku sendiri sih pake 9x2 and fine2 aja... cuman 9x2 kelemahan terberat ada di lcdnya.... flickernya parah.... and ada yg bilang lama2 bisa mati lcdnya.... tapi sticknya paling comfortable (menurut saya di bandingin futaba) and design lebih keren dibandingin remote sekelasnya hehehehe

kalo futaba 14mz.... temenku pake katanya masih glitching seperti yg saya bilang di atas.. pada akhirnya jatuh deh helinya...... belum sempurna programnya.... kalo 9 chp juga udah ok.... soanya firmwirenya udah final.....

Anyway buy what u really needs.... jangan beli terlalu berlebihan.... sayang euy.... jadi bisa buat beli yang lain.... and ingat se canggih canggihnya remote kita...... kembali ke jempol juga and.... se baru2nya remote kita... pasti nanti keluar yg lebih baru..... jadi
Remember.... Buy what u really needs.....

Thx....
Maaf jika ada kata2 yg salah.... feel free to add more comment.....

Erry-
User avatar
e12ry
Airman First Class
Airman First Class
Posts: 70
Joined: 06 May 2007, 20:05
Location: -Earth-

Post by e12ry »

Oya 1 lagi kalo mengarah main heli engine pake yg 9 chn buat governer..... kayanya sih begitu... saolnya belum pake governour.... ada yg mau nambahin ? =)
User avatar
hadi
Airman
Airman
Posts: 43
Joined: 22 Jan 2007, 07:49
Location: Bogor,Balikpapan
Contact:

Post by hadi »

setuju dg e12ry..
Post Reply