dengan tidak bermaksud untuk membandingkan “brandâ€, diperlukan tambahan ilmu bagi aeromodelers dalam mengetahui kemampuan Transmitter yang ada pada saat ini.
Selama beberapa tahun terakhir, teknologi Tx, telah berkembang pesat dengan adanya modulasi AM, PPM, PCM(512,1024,2050), DX6, DX7 format.
Parameter umum yang bisa dipakai adalah kemampuan kecepatan proses data yang berpengaruh pada penangkapan sinyal yang dikirimkan ke Rx, sehingga “glitch freeâ€.
Kecepatan proses ini sering diartikan secara sederhana dengan frekuensi modul (AM,FM,GHz/Spektrum), atau bit data PCM (512,1024,2050), atau coding data (PPM,PCM), atau jenis crystal tx/rx (single, dual, synth).
Parameter berikutnya adalah banyaknya channel yang dapat difungsikan pada Tx tersebut, 2,3,4,6,8,9,10,12 dan 14 channel, yang tentunya lebih mudah untuk dianalisis tergantung model aero yang akan dipakai.
Nah, dari dua parameter diatas, ada beberapa hubungan yang nanti dapat disimpulkan berikutnya. Dengan referensi dari posting forum luar yang dimulai thread-nya dari tahun 2005, 22-ribuan X dilihat orang, dan terus diupdate oleh threader-nya sampe sekarang, sejalan dengan penambahan Tx dipasaran, lihat http://runryder.com/helicopter/t172571p ... TX+latency
Pengujian/analisis dilakukan pada mode 120 derajat eCPPM; mode PCM, mode PPM/no coding tidak termasuk, yang menggunakan 3 servo pada model heli.
Terdapat perbandingan kecepatan proses (latency) minimal dari beberapa Tx yang ada.

Terdapat perbandingan kecepatan proses (latency) rata-rata dari beberapa Tx yang ada.

Dari tabel pertama diatas, dapat diamati, latency minimal, kecepatan reaksi yang paling cepat apabila stick tx digerakkan, emang di dominasi 5 besar pada Tx keluaran terbaru, yang memang dikembangkan untuk ini, terlihat adanya :
-Dominasi frekuensi GHz, yaitu Futaba T6EX dan Spektrum DX7
-Dominasi keluaran Tx terbaru daru Futaba 12Z dan 14MZ, dengan modul PCM bit data besar
-Dominasi dari sebuah sistem Tx keluaran lama, Airtronics Stylus (tx ini sama keluarnya dengan Tx Hitec Eclipse/Optic)
Setelah lima besar, terdapat
-Dominasi dari Tx JR 9/10 ch (9303 aka 9X2, 10X), dibandingkan Tx Futaba 9/14 ch (9Z, 14MZ) , dengan modul PCM bit data biasa
Dan pada urutan terakhir
-Tx JR – Spektrum, Tx Hitec Eclipse – QPCM, Tx Futaba 9C – QPCM
-Dan yang terakhir kali Spektrum DX6, dan ini wajar mengingat sistem ini sebenarnya untuk Park flyer, bukan Heli, namun berhubung memakai frekuensi 2,4 GHz, sering dipaksakan untuk dipakai karena “glitch freeâ€, padahal glitch free ini sebenarnya berhubungan erat sekali dengan minimal latency.
Dari tabel kedua diatas, kemampuan latency rata-rata (average), dilakukan dengan perbandingan parameter lain (PCM, DSM, DSM2, FASST, dan XPS pada eCCPM; mode PCM, mode PPM/no coding tidak termasuk), terlihat hubungan yang dapat disimpulkan, bahwa,
“banyaknya channel yang dapat dihandle sebuah Tx, ternyata mempengaruhi waktu kontrol pada swash eCPPM heliâ€
Ini berhubungan dengan banyaknya perintah yang akan dikirimkan (banyak channel-nya bro, 14ch????????), sehingga mempengaruhi waktu sampenya sinyal ke rx, yang prosesnya dimulai dari urutan pemasukan kontrol pada stick oleh manusia – di coding oleh prosesor tx - di kirim dan ditangkap oleh rx – dan diolah rx untuk menggerakkan servo. Ini dapat dianalogikan, misalnya pada saat heli akan crash, terus perlu kita koreksi gerakannya dengan remote, agar tidak jadi crash tentunya.
Misal :
Terdapat perbedaan latency sebesar hanya 46 milidetik = 0,046 detik, pada saat heli yang mo jatuh dengan kecepatan 72 kmeter/jam = 20meter/detik, dengan perbedaan tersebut, kita sudah kehilangan 20 x 0,046 = 0,92 meter = 92 cm untuk menyelamatkan heli kita. Bayangkan kalo ini terjadi, misal pada ketinggian 10 meter, berarti heli bereaksi untuk diselamatkan pada ketinggian 9,08 meter, ya kalo terjadi pada ketinggian 1 meter (mungkin?) ya pasti kena tanah tuh heli, he3x.
Kembali ke laptop, pengaruh banyaknya chanel terlihat jelas dari:
-Tx Airtronic Stylus, hanya 4 ch
-Tx Futaba 12 ch, lebih baik dari yang 14 ch
-Tx JR 9ch, lebih baik dari yang 10 ch
Sebenarnya ada parameter lain yang dimana2 berhubungan sama dompet anda.
He3x, ya jelas, kalo mahal pasti bagus, tapi “ada juga yang bagus, tapi nggak murahan†kok. Tuk ini, semua bisa riset sendiri, karena tebal dompet dipengaruhi oleh situasi, kondisi, dan toleransi kita dalam mengeluarkan lembar – lembar rupiah tuk hobi ini.
Demikian. Semoga bermanfaat.
Salam.