Flybarnya dan paddlenya coba diganti dgn part Freya 90..biasanya heli 3D jika diganti dgn part tsb, akan lebih 'track' terbangnya tapi tetap 'agile' juga...sekedar saran jika pengen terbang 'sport' serta 'hovering' yg stabil, tanpa perlu banyak koreksi saat 'airborne'.
Budiman wrote:Flybarnya dan paddlenya coba diganti dgn part Freya 90..biasanya heli 3D jika diganti dgn part tsb, akan lebih 'track' terbangnya tapi tetap 'agile' juga...sekedar saran jika pengen terbang 'sport' serta 'hovering' yg stabil, tanpa perlu banyak koreksi saat 'airborne'.
Budiman wrote:Flybarnya dan paddlenya coba diganti dgn part Freya 90..biasanya heli 3D jika diganti dgn part tsb, akan lebih 'track' terbangnya tapi tetap 'agile' juga...sekedar saran jika pengen terbang 'sport' serta 'hovering' yg stabil, tanpa perlu banyak koreksi saat 'airborne'.
@ Suhu Budiman : trims infonya... @ Suhu Andre : sebenarnya banyak keinginan yg belum tercapai, terutama obsesi punya helicam, tapi apa daya, sudah 2 kali saya mendarat darurat gara2 liner clutch bell yg habis....terus terakhir engin saua start tanpa clutchbell, akibatnya clutch pecah menyambar frame dan memantul ke kaki saya.....hasilnya frame retak dan kaki yg berdarah serta benjol....
DedDredd wrote:@ Suhu Budiman : trims infonya... @ Suhu Andre : sebenarnya banyak keinginan yg belum tercapai, terutama obsesi punya helicam, tapi apa daya, sudah 2 kali saya mendarat darurat gara2 liner clutch bell yg habis....terus terakhir engin saua start tanpa clutchbell, akibatnya clutch pecah menyambar frame dan memantul ke kaki saya.....hasilnya frame retak dan kaki yg berdarah serta benjol....
Lho..heli gasser menggunakan clutch liner ya?.....saya kira menggunakan sepasang clutch holder yg ditahan dgn high atop low rpm spring dgn tanpa liner pada permukaan dalam clutch bell...
Untuk konversi jenis ini memakai clutch dan clutchbell trex 700, sebenarnya saya lebih menyukai clutch bawaan mesin zenoah, lebih besar cuman harus modif lagi bikin bell dan juga dudukan clutch di engine agar posisinya lebih tinggi. Sekarang sudah ada konversi kit dengan clutch bawaan engine dengan clutchbell yang berasal dari HPI Baja, pastinya tenaga yg tersalur ke head akan lebih oke.
Walaupn bagaimana kondisinya konversi trex 700 ini akan terus saya pertahankan dimana antengnya heli dengan bobot 6 kilo sudah lebih dari cukup untuk terbang sport, saya sempat heran, roll ratenya malah lebih cepat daripada trex 450 saya...
DedDredd wrote:Untuk konversi jenis ini memakai clutch dan clutchbell trex 700, sebenarnya saya lebih menyukai clutch bawaan mesin zenoah, lebih besar cuman harus modif lagi bikin bell dan juga dudukan clutch di engine agar posisinya lebih tinggi. Sekarang sudah ada konversi kit dengan clutch bawaan engine dengan clutchbell yang berasal dari HPI Baja, pastinya tenaga yg tersalur ke head akan lebih oke.
Walaupn bagaimana kondisinya konversi trex 700 ini akan terus saya pertahankan dimana antengnya heli dengan bobot 6 kilo sudah lebih dari cukup untuk terbang sport, saya sempat heran, roll ratenya malah lebih cepat daripada trex 450 saya...
Oh,pantesan, clutch liner dan clutch standart engine heli nitro, ya pasti ambrol kena hajar engine gasoline yg ber-torsi besar. Semestinya ya menggunakan spt punya HPI Baja, ato Zenoah
Yang saya tahu soal Roll rate ditentukan salah satunya oleh swash degree termasuk D/R aeleron, panjang/pendek flybar, dan paddle(lebar penampang,bentuk serta berat)..plus pitch curve (bukan linier dr -11 deg s/d +11 deg) dan throtle curve(bukan V-curve)